Bogor – Busi merupakan salah satu komponen terpenting dalam sistem pembakaran internal suatu mesin dan berperan penting dalam memastikan performa kendaraan tetap optimal.
Tugasnya adalah menghasilkan bunga api yang memicu terbakarnya campuran udara dan bahan bakar di ruang bakar.
Kualitas percikan api yang dihasilkan lilin sangat mempengaruhi efisiensi pembakaran, sehingga mempengaruhi tenaga dan performa mesin.
Oleh karena itu, penting untuk rutin melakukan pengecekan dan penggantian busi agar tidak terjadi penurunan performa mesin dan mencegah terjadinya masalah yang lebih serius.
Sebenarnya busi sepeda motor sudah saatnya diganti. Hal itu dilakukan Yayan Ahass selaku general manager bengkel motor 900 Rosamala.
“Kalau melihat aturan pabrikan mobil, sepeda motor wajib diganti setiap 8.000/km,” ujarnya kepada Titik Kumpul Otomotif di Bojonggede, Bogor beberapa waktu lalu.
Yayan mengatakan, meski pabrikan punya aturan yang menentukan waktu terbaik mengganti busi sepeda motor, namun masih ada masyarakat yang tidak memperhatikan.
“Sesuai aturan pabrik, seharusnya 8000 km/jam, tapi pemilik sepeda motor ternyata 20.000 km, malah 34.000 km,” kata Yayan.
Ia juga mengatakan, jika pemilik sepeda motor terlalu lama mengganti lampu depan, maka akan banyak dampak buruk yang ditimbulkan pada sepeda motornya.
“Saat lampu lalu lintas dinyalakan, tiba-tiba sepeda motor berhenti dan tiba-tiba mogok. Iya, kendaraan sudah melewati batas pelayanan, jadi itu masalahnya,” imbuhnya.
Sedangkan jika dilansir dari laman resmi Honda Parts, jika pemilik sepeda motor terlambat mengganti busi, banyak masalah yang bisa terjadi, seperti: Mobil berjalan lambat.
Penurunan performa atau akselerasi yang lambat merupakan efek yang bisa dirasakan jika candle tidak diganti dalam waktu lama.
Jenis keausan ini terjadi seiring bertambahnya usia, munculnya bintik-bintik atau cacat. Area yang dimaksud adalah ruang antara elektroda dan tanah.
Akibat kondisi ini, busi penyebab misfire atau salah penyalaan (misfire) dan mesin berhenti menyala.
Akibatnya banyak terjadi perubahan pada performa mobil kita, sehingga mobil kita tidak terlihat seperti baru lagi, dipacu untuk bekerja dengan kecepatan tinggi, dan jika kita tidak mengganti businya maka akan memakan banyak waktu. energi. mempengaruhi bagian lain.
Lama kelamaan, busi yang tidak diganti dapat menyerang komponen lain, selain mengganggu performa mobil. Jika dia mengibaratkan kematiannya dengan sebuah masalah.
Suku cadang sepeda motor bisa rusak karena busi yang sudah lama tidak diganti, tutup busi, kabel pengapian, koil bahkan aki yang kita gunakan dapat menyebabkan penurunan performa.
Permasalahan ini bermula dari perlunya konverter tegangan yang awalnya hanya 1 Volt, kemudian dinaikkan menjadi 2 Volt.
Hal ini memaksa unit pendukung lainnya untuk bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan percikan tersebut. Jika ini terjadi pada Anda, bersiaplah merogoh kocek lebih dalam untuk memperbaikinya. Listrik selalu padam
Sebagai garda terdepan pada sistem pengapian mobil, resiko tidak mengganti busi dalam waktu lama adalah meningkatnya tekanan pada bagian tersebut. Akibatnya, busi membutuhkan daya lebih besar dari komponen kendaraan yang terhubung dengannya, seperti baterai.
Jika kondisi ini dibiarkan, sistem kelistrikan kendaraan akan terus terganggu. Awalnya motor sulit dihidupkan di pagi hari, namun tak lama kemudian menjalar ke dua bagian roda yang terhubung ke listrik.
Tak sebatas beberapa hal saja, efek domino jika tidak rutin mengganti busi akan meningkatkan konsumsi bahan bakar.
Hal ini dikarenakan putaran mesin menjadi tidak stabil saat idle. Performa mekanis menurun. Tenaga lebih mudah dihasilkan, torsi berkurang, dan kemampuan akselerasi berkurang.