JAKARTA – Cara memiliki sepeda motor bisa bermacam-macam, salah satunya dengan membelinya dalam kondisi baru. Tentu saja, untuk memudahkan masyarakat, beberapa penjual menggandeng lembaga keuangan.
Khusus untuk pembelian kredit, lembaga keuangan atau leasing menawarkan banyak skema penyaluran untuk menarik nasabah. Mulai dari pembayaran rendah, cicilan rendah, suku bunga rendah dan promosi lainnya.
Tidak berlaku untuk diskon atau rabat pembelian produk tertentu. Meski pada awalnya peminjam merasa mampu membeli sepeda motornya, namun ada beberapa hal yang mengganggunya secara finansial.
Kondisi keuangan yang tidak stabil membuat mereka kesulitan membayar cicilan sepeda motor yang telah disepakati sebelumnya. Jadi mau tidak mau mesinnya harus disewakan.
Biasanya, pemberi pinjaman hipotek akan bermitra dengan balai lelang untuk menjual sepeda motor yang telah disita dari peminjam yang tidak dapat dilunasi.
Namun tidak semuanya dijual melalui juru lelang, ada pula yang dijual kepada yang berminat atau membeli unit dalam jumlah sendiri. Namun jika ingin menyewa sepeda motor, banyak resikonya.
Pemilik showroom sepeda motor bekas, Arfan Motor Aldi membenarkan, banyak masyarakat yang selalu menawarkan sepeda motor bekas untuk disewa dan murah, mengingat kondisi kendaraan tersebut.
Jadi harganya lebih murah. Ia mencontohkan, imbauan Honda BeAT 2020 biasanya masih Rp 11 juta, namun kalau bunga sewanya hanya Rp 5-6 juta atau separuh dari harga normal.
Namun menurutnya, risikonya besar karena harganya lebih murah dibandingkan kondisi mesin yang tidak sebagus sepeda motor pada umumnya. Pasalnya pemilik pertama biasanya mengganti beberapa komponen.
“Untuk menghindari kerusakan besar sebelum dikembalikan, pemilik akan memadupadankan komponen-komponen dalam kondisi baik,” ujarnya dengan sepeda motor lain yang memiliki kemiripan, baik itu bodi mobil, rel besi, velg, bahkan bagian dalam rumah sepeda motor. Aldi kepada Titik Kumpul Otomotif, dikutip Jumat 7 Juni 2024.
Hal inilah yang membuat sepeda motor bekas dari lembaga keuangan kurang diminati distributor. Selain itu akan menurunkan image showroom karena dianggap kurang laku dan unit ini tidak bisa dijadikan showroom.
“Saya tidak bisa menggunakannya sebagai layar, jadi saya cepat-cepat bermain dan menjualnya jika saya punya sepeda motor sewaan, tapi saya jarang mau. Ada yang menawarkan lebih murah daripada membeli kucing di dalam tas. Mesinnya hidup atau tidak.