Jakarta, Titik Kumpul – Tren perdagangan yang terhubung berkembang pesat di Indonesia. Afiliasi pemasaran adalah model bisnis yang menghubungkan penjual dan pembeli secara online dan offline.
Model bisnis ini menawarkan berbagai keuntungan bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UKM). Salah satu contohnya adalah Evermos.
Berbasis di Bandung, Jawa Barat, misi startup ini adalah memberdayakan usaha kecil dan menengah serta memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Artinya, filosofi bisnis yang diusung Evermos adalah “Ekonomi Gotong Royong” yang mengedepankan peluang ekonomi bersama.
Pada tahun 2018 Evermos yang didirikan pada November lalu merupakan platform bagi penjual untuk menjual produknya kepada konsumen melalui WhatsApp atau platform media sosial lainnya.
“Kami membantu reseller mengelola inventaris, logistik, layanan pelanggan, dan teknologi untuk menjual produknya kepada pelanggan,” kata Arip Tirta, pendiri dan presiden Everma.
Diakuinya, Evermos memiliki jaringan merchant yang terhubung dengan reseller terbesar di Indonesia dengan 900.000 penjual aktif dan 6.400 mitra UKM.
Selain itu, salah satu unit bisnisnya, Everpro, merupakan agregator logistik yang dipercaya oleh 19.000 pebisnis online di seluruh tanah air.
“Kami ingin memastikan pengelolaan distribusi dikelola secara kompeten dan profesional,” ujarnya.
Oleh karena itu Evermos dan Titipan Kilat (Tiki) bekerja sama dengan mitra pengiriman dengan jaringan distribusi yang bertanggung jawab, andal, dan luas untuk mendukung kegiatan bisnis reseller. Kerjasama tersebut ditandatangani oleh CEO Tiki Yulina Hastuti bersama pendiri dan presiden Evermos Arip Tirta.
Tiki tidak hanya menjalin kerja sama dengan Evermos, namun juga dengan Bank BJB untuk pengembangan bisnis melalui program keagenan. Sinergi ini bertujuan untuk mengembangkan kewirausahaan, menciptakan lapangan kerja dan memperkuat perekonomian daerah.
“Kami mendorong klien untuk mengubah definisi bahwa pensiun bukanlah akhir dari produktivitas, namun terbukanya peluang baru. Associate mendapat dukungan, pelatihan dan pembinaan untuk menjalankan bisnis kurir,” jelasnya. Julina Hastuti.
Selain bekerjasama dengan entitas lokal di Jawa Barat, Tiki juga membuka cabang utama di Bandung di eks Jl. Otto Iskandar Dinata No. 471-473 dari Jl. Otto Iskandardinata No.461, Kel. Pungkur, Kec Reg.
“Padatnya arus distribusi barang di Jawa Barat memerlukan pengelolaan logistik yang cepat dan handal, sehingga sangat penting untuk merencanakan dan memperkuat jaringan distribusi. Relokasi cabang utama kami merupakan salah satu langkah perencanaan jaringan distribusi untuk memaksimalkan kinerja operasional,” ujarnya. . .