VIVA Showbiz – Kabar Maghrib Prakasam terus membanjiri media sosial Fuji An. Banyak netizen yang menyatakan cinta dan dukungannya kepada Fuji.
Belakangan ini kata tersebut menjadi bahasa populer yang banyak digunakan oleh para netizen dan dalam kehidupan sehari-hari. Namun istilah Maghrib mempunyai konotasi negatif.
Itu juga digunakan untuk menghina orang berkulit gelap. Netizen kerap menggunakan profil lain yang memiliki arti serupa, seperti Aara, Dan Aara, dll.
Wanita dikatakan tidak menarik dan kotor. Faktanya, banyak orang yang lupa bahwa kulit wanita Indonesia tidaklah putih. Tapi buah zaitunnya berwarna kuning dan coklat. Oleh karena itu, wanita Maghrib yang cerdas tidak patut dipuji karena mewarisi keindahan pulau tersebut.
Fuji merupakan salah satu konten kreator bernama Maghrib Aura. Menanggapi komentar pedas tersebut, Uti (sapaan akrabnya) memberi caption pada foto berikut di postingan terbarunya.
“Narsis, tentu saja,” tulisnya.
Beberapa warganet menuliskan komentar yang menyemangati gadis tersebut agar mengabaikan komentar Prakasam Maghrib dari para pengkritiknya.
“UTI U kelihatannya lucu, jangan terlalu banyak mendengarkan orang oke!!????”, tulis salah satu warganet.
Netizen lain berkomentar, “Indah sekali di bawah sinar matahari, apa yang harus aku lakukan?”
“Yang bilang uti aura maghrib karu.y belekan????,” imbuh netizen lainnya.
Netizen berkata, “Bagi yang ngobrol di siang hari pasti tahu kalau Suro punya cahaya malam pertama.”
Meski banyak netizen yang memberikan komentar positif, namun tak bisa dipungkiri banyak netizen yang menulis tentang Fuji Ara Maghrib di media sosial.
“Cerah banget,” kata salah satu warganet.
Berdasarkan komentar di media sosial, alasan Fuji menerbitkan artikel Aura Maghrib karena ia menjadi terkenal karena kegelapan. Tak bisa dipungkiri, adik laki-laki Fadli Faisal ini berganti nama usai kecelakaan yang menewaskan kakak dan adik iparnya. Karena itulah, banyak yang menyebut prestasi Fuji diapresiasi oleh para penggemarnya.
