Jendela Kokpit Retak, Pesawat Domestik Harus Putar Balik

VIVA Tekno – Maskapai penerbangan domestik Jepang All Nippon Airways (ANA) terpaksa kembali ke bandara setelah ditemukan retakan di jendela kokpit Boeing 737-800 tak lama setelah lepas landas.

Penerbangan 1182 dijadwalkan berangkat ke Bandara Toyama di Jepang tetapi harus melakukan pendaratan darurat di Bandara Sapporo-New Chitose setelah ditemukan kesalahan di luar jendela empat lantai di sekitar kokpit, kata juru bicara maskapai.

Pihak maskapai juga menyatakan tidak ada korban luka di antara 59 penumpang dan enam awak pesawat.

Juru bicara ANA mengatakan pada Senin, 15 Januari 2024: “Gangguan tersebut bukanlah sesuatu yang mempengaruhi kontrol penerbangan atau stres.”

Ini merupakan insiden kedua yang melibatkan pesawat Boeing dalam sepekan.

Pesawat ANA juga merupakan jenis 737, namun bukan salah satu pesawat Boeing 737 MAX 9 yang menjadi sorotan dua minggu sejak ledakan meninggalkan lubang di badan pesawat Alaska Airlines pada hari Sabtu. yang lalu.

Meski pesawat Alaska juga mendarat dengan selamat dengan 174 penumpang dan enam awak di dalamnya, data penerbangan menunjukkan pesawat tersebut naik ke ketinggian 4.876 meter sebelum kembali ke Bandara Internasional Portland.

Alaska Airlines mengatakan saat ini sedang membangun armada 737-9.

Karena tingginya jumlah insiden, FAA mengatakan semua pesawat 737 MAX 9 akan tetap dilarang terbang sampai Boeing memberikan lebih banyak data menyusul kecelakaan Alaska Airlines yang hampir menimbulkan bencana.

“Demi keselamatan penumpang, FAA akan melarang terbang Boeing 737-9 MAX sampai inspeksi dan pemeliharaan ekstensif dilakukan dan data dari inspeksi dapat diverifikasi,” kata FAA dalam sebuah pernyataan.

Regulator juga telah meluncurkan penyelidikan keselamatan atas insiden tersebut, yang merupakan masalah keselamatan penerbangan besar pertama yang dialami Boeing sejak jatuhnya pesawat 737 MAX pada tahun 2018 dan 2019, yang menyebabkan penghentian penerbangan jarak jauh.

Administrator FAA Mike Whitaker melanjutkan, “Kami bekerja keras untuk memastikan hal ini tidak terjadi lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *