Titik Kumpul – Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Teheran, Komodor Ali Fadawi menegaskan bahwa Iran akan menghujani kota Haifa di Israel jika perintah datang dari pemimpin tertinggi revolusi, Ayatollah Khamenei.
Wakil komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan kelompoknya siap menghadapi konflik bersenjata dengan tentara Israel.
Seperti diketahui, salah satu negara yang paling banyak memberikan dukungan kepada pasukan Hamas Palestina adalah Republik Islam Iran.
Iran juga diyakini berada di balik serangan besar-besaran Hamas terhadap Israel yang dimulai pada 7 Oktober 2023. Meski kerap menghindari tuduhan tersebut, Iran tetap gigih membela konflik Hamas Palestina.
Iran, yang dipimpin oleh Presiden Ibrahim Raisi, telah memperingatkan bahwa mereka akan menyerang Israel jika menyerang Gaza melalui darat.
Sasaran ancaman Iran adalah militer Amerika Serikat (AS) yang telah mengerahkan armada tempur kapal induk USS Gerald R. Ford (CVN-78) untuk mendukung militer Israel.
Jika AS ikut perang, Iran berjanji akan mengirim tentara bayaran ke Suriah dan Yaman untuk menyerang pasukan AS.
Sikap Iran kembali ditegaskan oleh Fadawi yang mengunjungi Universitas Teheran pada Senin 23 Oktober 2023. Menurutnya, Iran tidak segan-segan mengebom Haifa jika disuruh menyerang.
“Beberapa dari Anda anak muda menganggap langkah praktis adalah serangan rudal langsung ke Haifa,” kata Fadawi.
Tentu saja jika perlu akan dilakukan. Dan akan dilakukan tanpa ragu-ragu, ujarnya seperti dilansir Titik Kumpul Military dari Jerusalem Post.
Fadawi juga mengklaim militer Israel menyebarkan berita palsu tentang kemampuan sistem rudal pertahanan udara andalannya, C-RAM Iron Dome.
Fadawi mengungkapkan, sistem rudal Iron Dome hanya memiliki tingkat keberhasilan 30 persen dalam mencegat serangan. Hal itu dibuktikan dengan pelanggaran keamanan militer Israel dalam serangan Hamas dua pekan lalu.