Titik Kumpul – Hari ini, 8 Agustus 2024, genap 23 tahun Satuan Pengintai Tempur Khusus (Tipur) Kosrad TNI Angkatan Darat menjadi bagian dari pasukan TNI yang berada di nusantara.
Meski masih sangat muda, namun sejak didirikan pada tahun 2001, Taipur telah menorehkan banyak torehan emas atas keberhasilannya menjalankan berbagai operasi keamanan.
Pada edisi kali ini, Titik Kumpul Military tidak akan bercerita banyak mengenai operasi yang berhasil dilakukan para prajurit Taipur. Karena keseluruhan operasinya sangat-sangat rahasia, dan hanya orang-orang tertentu saja yang boleh dan boleh mengetahuinya.
Sekarang kita akan membahas tokoh-tokoh penting yang menjadi tokoh sentral dalam perjalanan Taipur. Dan bukan hanya itu saja yang akan kita bahas, hanya beberapa saja.
Sehingga perlu diketahui bahwa Taipur merupakan satu peleton bersama prajurit TNI yang memiliki kualifikasi intelijen tempur Kosrad. Oleh karena itu, hanya satu komandan COSTRAD yang dapat menjalankannya. Saat ini sedang menjalani pelatihan di Batalyon Satria Sandi Yudha.
Jadi di Batalyon Satria Sandi Yudha ada tiga kompi di Taipur yang terbagi atas Kompi A, Kompi B, Kompi A dan Kompi Pembantu ditambah satu peleton hewan.
Tidak sembarang orang bisa menjadi Komandan Batalyon Satriya Sandi Yuda. Tentu saja seorang perwira yang mampu melakukan intelijen dan pertempuran.
Sejak berdirinya, sudah ada 16 perwira TNI yang bertugas di sana, dimulai dari Inf Letkol Pandji Suko Hari Yudho dan kini Inf Mayor Edy Syahputra.
Walaupun batalion ini murni Castrados, namun ada beberapa perwira dalam perjalanan dari komando khusus (Capassos) yang rupanya mendapat kehormatan dan kepercayaan untuk menjadi komandan batalion ini. Sejauh ini sudah ada 3 orang Kopassus yang menjadi Danyon Satria Sandi Yudha.
Lantas siapakah Kopassus yang pertama kali menyingkat namanya menjadi salah satu karakter Taipur?
Manusia Copasus pertama adalah Letkol Inf Ahmad Daniel Chardin (saat ini berpangkat Mayjen TNI dengan jabatan Aster Panglima TNI Angkatan Darat).
Ia menjabat saat Yon Satria Sandi Yudha masih bernama Batalyon Intelijen Kostrad (Yon Intelpur). Tuan Ahmed Daniel Chardin adalah komandan kelima dan menjabat untuk periode 2007 hingga 2009.
Pria tersebut merupakan keturunan perantau Minang yang diyakini memimpin Taipur menggantikan Letjen. Kolonel Inf Indra Junjungan Nasution yang saat itu dipromosikan menjadi Komandan Kodam 0318/Natuna.
Meskipun pamannya, Tuan Ahmed Daniel Chardin, selalu menerima tugas di Korps Baret Merah, sebelum memimpin Tayfur, ia bergabung dengan Castrado dan menjadi komandan Departemen Intelijen Castrado.
Dan sejak masuk Kostrad hingga saat ini, Pak Ahmad Daniel Chardin tidak pernah kembali bertugas di Kopass. Setelah memimpin Taifur, dipindahkan ke Aceh untuk menjabat sebagai Dandim 0101/BSR Aceh.
Setelah itu, lulusan Akademi Militer tahun 1990 ini menghabiskan sebagian besar karir militernya di kesatuan TNI di Pulau Sumatera. Pada puncaknya ia menjadi Panglima Kudam I/Bukit Barisan.
Rencananya, Taipur akan direorganisasi menjadi batalion yang dikebiri di masa depan. Jadi, berdiri sendiri, Sandy Yoda tak lagi terselubung. Padahal, calon kantor pusatnya dibangun tak jauh dari ibu kota Jakarta. Tapi kita tidak tahu kapan itu akan menjadi kenyataan.
Di usianya yang ke-23 tahun, keluarga besar Titik Kumpul Militar tak sekadar mengucapkan selamat ulang tahun. Namun berdoa juga agar Taipur selalu diberikan kebaikan dan kesuksesan dalam setiap pekerjaannya.
Lebih baik hancur daripada menyerah… Chakraaaa…
Baca: Bernyali Besar, Prajurit TNI Patahkan Bentrokan Senjata dengan Preman Jakarta