Jenderal Ryder Pastikan Intelijen Amerika Sokong Pasukan Israel Perangi Hizbullah

VIVA – Sebagai sekutu utama, Amerika Serikat (AS) akan memberikan dukungan penuh terhadap operasi militer Israel melawan serangan militer Hizbullah di Lebanon.

Sepeninggal salah satu komandannya, Hizbullah melancarkan serangan pada Minggu 25 Agustus 2024 dengan menggunakan ratusan roket.

Tindakan tersebut dilakukan setelah tentara Israel membunuh komandan Hizbullah Fuad Suhr pada 31 Juli 2024.

Sejumlah posisi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menjadi sasaran rudal dan roket Hizbullah, termasuk Pangkalan Udara Glilot yang terletak 1,5 kilometer dari Tel Aviv.

Ketika serangan Hizbullah meningkat, Departemen Pertahanan AS mengatakan akan memberikan dukungan intelijen untuk serangan terhadap milisi yang dipimpin oleh Hassan Nasrallah.

Dukungan Amerika terhadap operasi militer Israel diumumkan langsung oleh juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Patrick “Pat” Ryder pada Senin, 26 Agustus 2024.

“Amerika Serikat memberikan dukungan intelijen kepada Israel selama operasi Hizbullah,” kata Ryder, menurut VIVA Military dari Al Maydeen.

Amerika dengan teknologi yang dimilikinya tentu akan membantu tentara Israel dalam upaya intelijen, pengawasan dan pengintaian (ISR). 

Hal ini untuk mempelajari dan memprediksi serangan yang mungkin dilancarkan Hizbullah.  Meski demikian, Ryder menegaskan AS tidak akan melakukan operasi tempur. Alasannya, eskalasi konflik di Timur Tengah tidak meluas.

“Kami memberikan dukungan ISR untuk pemantauan intelijen setelah serangan masuk oleh Hizbullah Lebanon,” kata Ryder.

“Tetapi jangan melakukan operasi kinetik karena tidak diperlukan,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *