Jakarta – Iran melakukan pembalasan terhadap Israel pada Sabtu malam, 13 April 2024. IDF (Pasukan Pertahanan Israel) mengumumkan bahwa Iran meluncurkan drone dari wilayahnya ke Israel.
AS telah berhasil menembak jatuh beberapa drone yang diluncurkan Iran. Serangan ini merupakan balasan atas serangan Israel terhadap fasilitas diplomatik Iran di Damaskus-Suriah pada Senin 1 April 2024 yang menewaskan tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
Adalah
Israel dan Iran kini sedang memanas. Berdasarkan pantauan Liputan6.com di media sosial X (dulu Twitter), banyak netizen yang khawatir Israel vs Iran akan menjadi penyebab pecahnya Perang Dunia III. Faktanya, kata kunci “Perang Dunia III” menjadi trending X pada hari ini, 14 April 2024 pukul 14.30 VIB.
Selain ketegangan antara Israel dan Iran, isu Perang Dunia Ketiga sempat dilontarkan oleh salah satu jamaah Al Bahjah. Jemaah meminta penjelasan KH Yahia Zainul Ma’arif alias Buia Yahia tentang Perang Dunia Ketiga dan Malhamah Kubra (perang terakhir yang dipimpin Imam Mahdi).
“Banyak orang mengasosiasikan Perang Dunia III dengan Al-Malhamah Al-Kubra (perang terakhir), itu pertanda akan terjadi kiamat besar. Benar, Buja?” tanya jamaah kepada Buja Yahya seperti dikutip YouTube Al Bahjah TV, Minggu (14/4/2024).
Buja Yahya mengatakan Perang Dunia III bisa terjadi kapan saja. Namun, Anda tidak akan bisa menjadikan Malhamah Kubra Perang Dunia III.
“Mungkin iya, tapi Malhamah Kubra nanti. “Ada tanda-tanda lainnya,” kata Buja Jahja.
Menurut Buja Yahya, tidak semuanya bisa dikaitkan dengan kiamat. Sebab tanda-tanda hari kiamat telah dijelaskan dengan jelas dalam Al-Qur’an dan hadis Nabi, seperti kemunculan Dajjal, terbitnya matahari dari barat, dan lain-lain.
“Kita tidak akan mengetahui semua tanda-tanda kiamat.” Adalah tugas kita untuk mempercayai semua hal itu. “Dan mohon kejadian hari ini jangan dihubungkan langsung dengan ayat (tentang hari kiamat),” kata Buja Yahya.
“Kalau ragu (Perang Dunia III akan memicu perang final) mungkin iya, tapi jangan percaya, oh ayat itu atau ayat ini, ilmiah, nyambung, tapi kita bukan ahlinya, itu masalahnya. Semoga Tuhan menjaga iman kita. Wallahu a’lam”, kata Buja Yahya.
