Jakarta, Wiwa – Simulator pergerakan tikus bisa menjadi vektor ancaman dunia maya yang menargetkan pekerja jarak jauh dan atasan mereka, para ahli Kaspersky memperingatkan. Perangkat ini, yang semakin populer dengan munculnya format kerja hybrid dan jarak jauh, mengandung malware.
Meskipun simulator ini mungkin tampak tidak berbahaya dan nyaman pada awalnya, simulator ini berasal dari sumber dan vendor yang tidak diketahui dan menimbulkan ancaman serius terhadap keamanan perangkat, yang berpotensi membahayakan data karyawan dan organisasi tempat mereka bekerja.
Juga dikenal sebagai mouse jiggler, perangkat ini dirancang untuk menciptakan kesan bahwa seseorang sedang bekerja di komputer, mencegahnya masuk ke mode tidur, dan menjaga indikator status tetap online di messenger perusahaan. Perangkat ini dihubungkan ke port USB dan mensimulasikan gerakan mouse di layar.
Pada tahun 2024, Kaspersky akan mendeteksi dan memblokir 3 miliar ancaman lokal di seluruh dunia, 493 juta di antaranya berada di Asia, termasuk malware yang menyebar melalui drive USB, CD dan DVD yang dapat dilepas, atau awalnya memasuki komputer. t terbuka (misalnya penginstal kompleks atau program dalam file terenkripsi).
“Simulator mouse USB dan perangkat serupa dapat menjadi pintu masuk bagi penjahat dunia maya yang dapat menggunakannya untuk mengakses informasi rahasia atau mengganggu pengoperasian sistem digital perusahaan,” kata Mark Rivero, peneliti keamanan utama dari Kaspersky.
Menurutnya, pengguna harus berhati-hati saat menghubungkan perangkat USB yang tidak dikenal ke komputer perusahaan dan perusahaan harus memberikan kursus pelatihan keamanan siber secara berkala bagi karyawan agar mereka sadar akan adanya potensi ancaman.
“Penting juga untuk memiliki perlindungan titik akhir yang andal pada perangkat bisnis yang dapat mendeteksi dan menetralisir aktivitas mencurigakan. Langkah-langkah ini membantu melindungi bisnis dari potensi serangan dan menjaga keamanan data,” jelas Rivero.