Malang – Pelatih asal Brazil Joel Corneli resmi diperkenalkan ke manajemen Arema FC pada Selasa 25 Juni 2024. Ia telah menandatangani kontrak berdurasi satu musim untuk menangani Singo Edan di Ligue 1 musim 2024-2025.
Joel Cornell memiliki segudang pengalaman sebagai pelatih. Ia terdaftar sebagai asisten pelatih timnas Brasil pada tahun 1991 bersama Carlos Alberto Parreira.
Joel Cornell juga melatih Guangdong Sports Tiongkok. Pada tahun 2023, Etihad Club menjadi juara dunia Liga Profesional Wanita Yordania.
Selama karir kepelatihannya, ia mengelola tim kecil dan besar. Berdasarkan pengalamannya, ia selalu berhasil menyelaraskan tim dengan tujuan yang ditetapkan manajemen.
“Di Brazil saya menangani tim kecil atau besar dan saya siap membawa Arema FC mencapai tujuannya. Karena saya datang ke sini untuk bekerja secara profesional,” kata Joel.
Joel Cornell mengaku ingin berkarier di Indonesia setelah melihat kemajuan sepak bola Tanah Air. Usai mendapat tawaran dari FC Arem, ia langsung menerima tawaran tersebut tanpa pikir panjang.
“Saya memilih tempat ini karena saya melihat Indonesia sudah mulai maju.” Jadi ketika saya dengar bisa ke Arema, saya senang sekali karena timnya besar,” kata Joel.
Joel Corneli mengatakan Singo Edan merupakan salah satu klub besar di Indonesia. “Saya sangat senang bisa bergabung dengan Arema FC karena mereka adalah tim besar di Indonesia.
Sementara itu, Manajer Operasional FC Arema Sudarmaji memimpin langsung parade untuk memperkenalkan Joel Cornelius. Tujuan sang juru taktik adalah membawa Singo Edan juara liga pertama musim depan.
“Hari ini kami hadirkan pelatih baru asal Brazil yang tinggal satu desa dengan Ronaldinho (eks pemain timnas Brazil). Kalau klausulnya belum ada, kami akan merekrutnya satu musim. Intinya: bawa Arem ke puncak ,” kata Sudarmaji.
Sudarmaji mengatakan, faktor utama merekrut mantan pelatih Atletico Rondoniens (RO) itu adalah gaya bermainnya yang agresif. Gaya permainan Shingo Edana didasarkan pada agresi. Visi bersama ini membuatnya cocok untuk dilakukan kerja sama kedua belah pihak.
Yang terpenting adalah kesamaan Arema dan agresivitasnya dalam filosofinya. Cocok dengan gaya permainan Arema, kata Sudarmaji.