MIMIKA – Ketua Badan Keluarga Berencana Indonesia (BKKBN), Dr Hasto, memberikan informasi mengenai promosi pengurangan kekerasan di delapan kabupaten di Provinsi Papua bagian tengah. Acara ini berlangsung di Hotel Horison Diana Timika pada Rabu, 3 April 2024.
“Penurunan kejadian kekerasan merupakan upaya kolektif. Oleh karena itu diperlukan komitmen dari para pemimpin daerah dan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pihak swasta di Provinsi Papua Tengah,” ujar Dokter Hasto disela-sela Produksi dan Produk Provinsi Papua Tengah. . Musrembang.
Hal menarik lainnya dalam pertemuan ini adalah bagaimana perwakilan delapan kabupaten bertekad mengalokasikan tambahan anggaran yang diterima dari APBD. Papua Tengah sudah terhindar dari Daerah Administratif Khusus (Otsus), sehingga diharapkan bisa meredam angka konflik lebih banyak dibandingkan daerah lain.
Dia mencontohkan Puncak Jaya. Lingkungan ini berada dalam situasi yang sulit. Namun, dengan upaya khusus untuk mengurangi gangguan dalam skala yang lebih besar, pengurangan emisi lebih lanjut kemungkinan besar dapat dicapai.
“Dengan model Kabupaten Puncak Jaya, daerah tersebut akan memberikan energi yang baik bagi daerah lain di Provinsi Papua Tengah. Puncak Jaya bisa, kenapa daerah lain tidak bisa memiliki infrastruktur dan sumber daya yang cukup untuk mengurangi gangguan,” ujarnya.
Penting bagi Papua Tengah untuk dapat mengurangi jumlah wabah dengan sumber daya yang dimilikinya. Dengan dukungan swasta seperti PT Freeport Indonesia, hampir tidak ada hambatan bagi wilayah ini untuk mengurangi frekuensi gangguan.
“Ada tiga hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi kekerasan, yaitu dengan mengubah pola makan, mengetahui tentang kesehatan reproduksi, dan mengetahui tentang sanitasi. Tentunya dengan mengubah ketiga pola tersebut, masyarakat di Pegunungan Papua akan terbebas dari pelecehan, ” dia berkata. menekankan. Dana asuransi khusus
Saat ini, Kepala BKKBN wilayah Papua, Dr. Nerius Auparai, M.Si berharap delapan penguasa wilayah Papua Tengah bisa lebih banyak menggalang sumber daya daerah, seperti menggunakan dana khusus untuk pemerintahan sendiri.
“Sepertinya sudah banyak yang dilakukan di Papua Tengah dan ini merupakan pekerjaan yang baik bagi gubernur kabupaten dan penjabat gubernur di delapan kabupaten tersebut,” ujarnya.
Diakuinya, penurunan laju pembuangan sampah belum memberikan dampak apa pun. Namun, dengan dedikasi dan dukungan anggaran khusus yang lebih besar, jumlah tersebut diyakini akan berkurang dengan sendirinya.
Ia menambahkan, dengan bimbingan dan nasehat Presiden BKKBN RI, delapan kabupaten tersebut akan mampu menekan penyebarannya.
FYI, program BKKBN tidak hanya mengontrol jumlah anak tetapi juga mengontrol jarak kelahiran. Dengan menjarangkan kelahiran, maka anak akan lebih sehat dan risiko kematian ibu dapat dikurangi. Sehingga akan mengurangi munculnya situs-situs baru.