Titik Kumpul – Baru-baru ini diumumkan bahwa seluruh mata pelajaran inti di tingkat sekolah menengah, termasuk sains, IPS, dan bahasa, resmi dihapuskan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbad Ristek).
Seperti yang dibagikan akun Instagram @folkative pada Sabtu 20 Juli 2024 mengutip Titik Kumpul.co.id, kabar tersebut kembali diunggah di berbagai media sosial dan menarik perhatian banyak orang dan netizen di dunia maya.
Setelah ketiga mata pelajaran inti ini resmi dihapuskan di sekolah menengah, beberapa pertanyaan tidak muncul. Pertanyaan ini tentu saja tidak membahas teks apa yang dipelajari ketika sains, IPS, dan bahasa bukan mata pelajaran utama.
Jika dulu semua siswa hanya fokus pada mata pelajarannya masing-masing, kini hanya fokus pada mata pelajaran lain. Penghapusan ketiga kepala suku tersebut tentunya direncanakan melalui Kurikulum Merdeka 2022 hingga 2023.
Kurikulum mandiri sendiri merupakan pendekatan baru dalam sistem pendidikan yang diperkenalkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI.
Kursus ini bertujuan untuk memberikan lebih banyak kebebasan dan fleksibilitas kepada sekolah, guru, dan siswa dalam proses pembelajaran. Melalui kurikulum Merdeka ini, siswa mendapat pembelajaran di kelas yang bervariasi sehingga isi, waktu, dan materi pelajaran lebih fleksibel, namun tetap fokus pada isi inti, pengembangan karakter, dan kompetensi siswa.
Lantas, jika sains, IPS, dan bahasa dihapuskan, mata pelajaran apa yang akan dipelajari siswa? Gulir ke depan untuk ulasannya di bawah ini.
Ini adalah mata pelajaran yang dipelajari siswa
Mahasiswa yang diambil dari berbagai sumber selanjutnya akan mempelajari mata pelajaran yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Tahun 2024 Nomor 12. Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa isi mata pelajaran akan dibagi menjadi dua kelompok utama untuk siswa kelas 11 dan 12.
Pertama, Kumpulan mata pelajaran umum yang harus dipelajari semua siswa SMA meliputi mata pelajaran dasar seperti bahasa Indonesia, matematika, dan lain-lain. Kedua, adanya kelompok yang memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih mata pelajarannya. Tentunya disesuaikan dengan minat dan keinginan masing-masing orang.
Setiap SMA, MA, atau sekolah sederajat wajib menyediakan kurang lebih tujuh mata pelajaran pilihan dengan pembagian waktu belajar yang jelas, yaitu 5 jam pelajaran per minggu untuk kelas 11 atau 180 jam pelajaran dan 160 jam pelajaran per tahun untuk kelas 12. ,
Misalnya 2 jam pelajaran per minggu untuk mata pelajaran kerajinan dan bisnis atau 72 jam pelajaran per tahun untuk kelas 11 dan 64 jam pelajaran per tahun untuk kelas 12.
1. IPA Umum Kelas 11 SMA, MA dan sederajat
Kurikulum Merdeka mencakup beberapa mata pelajaran umum yang harus diikuti semua siswa. Topik yang dibahas meliputi; Pendidikan Islam/Kristen/Katolik/Buddha/Hindu/Konghucu dan Pendidikan Karakter Pendidikan Pancasila Bahasa Indonesia Matematika Bahasa Inggris Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Sejarah Seni dan Budaya meliputi Musik, Seni Rupa, Seni Teater dan Tari
2. Mata pelajaran pilihan di kelas: Siswa mempunyai kesempatan untuk memilih mata pelajaran pilihan sesuai dengan minat dan kemampuannya. Mata pelajaran pilihan ini meliputi; Antropologi Bahasa Arab Mahir Indonesia Mahir Bahasa Inggris Jepang Jerman Korea Mandarin Perancis Biologi, Ekonomi, Fisika, Kimia Matematika Tingkat Lanjut, Sejarah Tingkat Lanjut, Sosiologi Kerajinan dan Kewirausahaan (termasuk pertanian, kerajinan tangan, teknik atau pengolahan) Seni di dan mata pelajaran lainnya dikembangkan sesuai dengan sumber daya yang tersedia untuk penekanan Seni dan Bisnis
Selain itu, menurut kebijakan pemerintah, sekolah diharuskan menawarkan setidaknya satu jenis mata pelajaran seni.
Reaksi netizen
Begitu berita ini muncul, beragam reaksi diutarakan netizen di media sosial. Beberapa netizen pun tak bereaksi terhadap kabar mengejutkan tersebut.
“Mahasiswa IPA dan IPS jaman dulu, apapun bahasanya,” tulis salah satu netizen, “Menteri harusnya dari bidang akademis untuk memahami pendidikan di Indonesia,” tulis yang lain, “Menteri saja. dihapus.”
“Untungnya aku sudah lulus, sekarang sistem pendidikan Indonesia sedang kacau,” beber yang lain.
Yang lain menulis, “Gaji guru veteran sekarang lumayan dan nanti keren, aku selalu sibuk memikirkannya.”