Kalah dari PSKC Cimahi, Dejan FC Minta VAR Digunakan di Liga 2

Bandung, Titik Kumpul – PSKC Cimahi mencetak gol usai mengalahkan Dejan FC pada play-off Liga 2 2024/2025. PSKC menang pada Minggu, 1 Desember 2024 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, menang telak 3-0.

Striker PSKC Matheus Silva mencetak dua gol pada menit ke-8 dan 74. Sebaliknya, gol lainnya disumbangkan oleh Ahmad Faris Ardiansyah pada menit ke-82.

Pertarungan kedua tim berlangsung ketat hingga diwarnai hujan kartu, termasuk kartu merah bagi pemain PSKC Cimahi Agung Pribadi di menit-menit akhir pertandingan.

Agung dianggap melakukan pelanggaran serius terhadap pemain Dejan FC. Wasit Hamdi awalnya memberikan kartu kuning kepada Agung Pribadi, namun keputusan tersebut mendapat protes keras dari para pemain dan pelatih Dejan FC.

Setelah berkoordinasi dengan asisten wasit, kartu kuning untuk Agung Pribadi dibatalkan. Mantan pemain Persib Bandung itu langsung mendapat kartu merah.

Pelatih PSKC Kas Hartadi bersyukur anak asuhnya bisa meraih poin penuh di laga kali ini. Kemenangan ini membuat Laskar Sangkuriang naik ke peringkat kedua klasemen dengan mengumpulkan 20 poin dari 12 pertandingan.

“Kami semua bekerja keras dan bisa memenangkan pertandingan, itu yang kami inginkan. Jadi kami ngobrol dengan pemain agar mereka tidak terburu-buru, ayo main iseng saja, biasa saja dan serangan balik saja. Itu yang saya katakan,” kata Kas setelah pertandingan.

“Iya, saat ini kami berada di posisi kedua, tapi yang terpenting kami melakukan yang terbaik di setiap pertandingan, hanya tersisa empat pertandingan lagi,” imbuhnya.

Di sisi lain, pelatih Dejan FC Danang Suryadi mengaku anak asuhnya protes keras wasit karena tidak memberikan kartu merah kepada Agung Pribadi. Bahkan, Agung melakukan pelanggaran serius terhadap pemain Dejan FC.

“Menurut kami ya, itu pelanggaran yang sangat berbahaya dan pelanggaran yang sangat serius dan patut mendapat kartu merah. Namun awalnya wasit memberikan kartu kuning. Ujung-ujungnya jawaban kami minta dikaji ulang, atau itu hanya kartu kuning atau kalau memang seharusnya kartu merah. Setelah wasit memberi kartu merah, jelas Danang.

Dalam ajang tersebut, Danang berharap PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi bisa menerapkan Video Assistant Referee (VAR) untuk Liga 2.

“Menurut kami, VAR adalah suatu keharusan karena sangat membantu fair play sepakbola. Oleh karena itu, menurut kami, Liga 2, seperti Liga 1, perlu memiliki VAR,” ujarnya.

Hal serupa juga dijelaskan pemain Dejan FC, Andi Sopian. Ia mengatakan penerapan VAR di Liga 2 sangat penting untuk membantu kinerja wasit di lapangan.

“Pada pertandingan ini kami sangat menderita karena kepemimpinan wasit yang tidak adil di lapangan, menurut saya hal inilah yang membuat kami kehilangan konsentrasi dalam permainan,” jelas Andi.

“Jika VAR mengikuti aturan yang diterapkan PSSI, maka keinginan kami sebenarnya sama dengan ingin VAR membersihkan bola, dan tampil lebih baik,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *