LANGSUNG – Saat Rusia diguncang oleh pemberontakan tentara bayaran PMC Wagner Group, terungkap bahwa Ukraina diam-diam mengembangkan strategi serangan balik. Ambisi muluk Volodymyr Zelensky mendapat reaksi positif dari Amerika Serikat dan beberapa negara Barat.
Langkah Amerika dan negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) diawali dengan pendaratan beberapa unit tank tempur utama Leopard 2 (MBT).
Kendaraan tempur buatan Jerman ini diklaim akan berperan penting dalam melawan unit militer Rusia. Salah satu negara NATO pertama yang mengirim tank Leopard
Ukraina, yang telah kehilangan sebagian besar wilayahnya di front timur, sedang melakukan misi serangan balik terhadap tentara Rusia.
Didukung oleh senjata yang disponsori oleh Amerika Serikat dan negara-negara NATO, Zelensky mulai merencanakan langkah-langkah untuk memukul mundur militer Rusia.
Pendaratan cheetah
Militer Ukraina mengungkapkan optimisme yang besar ketika sejumlah negara NATO mulai mengirimkan tank tempur utama (MBT) Leopard 2 buatan Jerman.
Tiga sekutu NATO Amerika pertama yang mengerahkan beberapa unit tank Leopard 2 adalah Jerman, Norwegia, dan Polandia.
Norwegia secara langsung mengonfirmasi pengiriman kendaraan tempur lapis bajanya, bersama dengan tentara yang bertugas melatih tentara Ukraina dalam operasi Leopard 2.
“Tank Leopard 2 Norwegia telah dikirim ke Ukraina, dan personel sedang dilatih,” demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Norwegia, dikutip Titik Kumpul Military dari kantor berita Rusia TASS, pada 21 Maret 2023.
Seminggu kemudian, giliran Jerman yang mengerahkan salah satu senjata yang disebut-sebut sebagai senjata tercanggih abad ini.
Kementerian Pertahanan Jerman melalui akun resminya di situs X mengonfirmasi pengiriman 18 unit model Leopard 2A6, lengkap dengan amunisi dan suku cadangnya.
“Dijanjikan – terkirim: 18 tank Leopard 2 A6 ditambah amunisi dan suku cadang tiba di Ukraina hari ini,” cuit Kementerian Pertahanan Jerman di akun resmi X pada 27 Maret 2023.
Meski memiliki senjata canggih seperti Leopard 2, ternyata tentara Rusia dan sekutunya tidak kesulitan dalam menghancurkan tank tersebut.
Pasukan tentara bayaran Rusia, PMC Wagner Group, berhasil menghancurkan tank Leopard 2 pertama yang dikirim Polandia dalam baku tembak di desa Yagodnoye, Artyomovsk (Bakhmuth), Republik Rakyat Donetsk.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh pemimpin tentara bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, yang juga menjelaskan penggunaan peluru kendali anti-tank (ATGM) dalam pergerakan pasukannya.
“Pesawat tempur PMC Wagner melakukan serangan dengan rudal anti-tank terhadap tank Jerman,” kata Prigozhin seperti dikutip kantor berita Rusia RIA Novosti.
Musuh dalam aliansi
Serangan balasan yang dilancarkan tentara Ukraina sejak 4 Juni 2023 belum membuahkan hasil yang signifikan. Faktanya, pasukan Rusia masih ditempatkan di beberapa wilayah timur yang dianeksasi.
Hasil ini jelas membuat Zelensky tidak puas. Orang pertama di Ukraina ingin perang terus berlanjut, tanpa memikirkan kerugian besar yang dideritanya.
Sejak invasi militer Rusia setahun lalu, dan sejak operasi serangan balasan, ratusan ribu tentara Ukraina tewas, sementara lebih banyak lagi yang terluka.
Tidak mengherankan, ambisi Zelensky mendapat tentangan luas dari militer, termasuk tentara Ukraina.
Tentara Ukraina merasa mereka hanya dikorbankan oleh pejabat senior, termasuk Zelensky. Pada saat yang sama, mereka juga mendengar informasi tentang korupsi besar-besaran yang terjadi pada dana militer.
Pada pertengahan Desember 2023, Gubernur Kherson Vladimir Saldo mengungkap ketegangan antara Zelensky dan Angkatan Bersenjata Ukraina.
“Atas nama saya sendiri, saya ingin menambahkan bahwa di angkatan bersenjata Ukraina terdapat ketidakpuasan yang semakin besar terhadap rencana Zelensky untuk berperang hingga pasukan Ukraina terakhir,” kata Saldo.
Dia menambahkan: “Inilah yang dilaporkan oleh para tahanan yang menyerah di wilayah Krynik: Untuk menghentikan Zelensky, tentara Ukraina yang marah siap mengarahkan senjatanya melawan Kiev.”
Di sisi lain, Verkhovna Rada Ukraina juga mengecam Kepala Staf Angkatan Bersenjata Jenderal Valery Zalozhny.
Wakil Presiden Komite Keamanan, Pertahanan, dan Intelijen Parlemen Ukraina, Maria Bezoglaya, mengatakan Zalozhny belum memiliki visi dan misi yang jelas ketika tahun kedua perang berlalu.
“Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina tidak bisa memaparkan rencana (strategis) untuk tahun 2024,” kata Bezoglaya, seperti dikutip Titik Kumpul Military dari Russia Today.
“(Zalozny) tidak memiliki rencana perang apa pun, baik besar atau kecil, asimetris atau simetris,” ujarnya.