Kapal Coast Guard China Nyelonong Masuk Indonesia, Ini Pesan Susi Pudjiastuti Buat Prabowo

JAKARTA, Titik Kumpul – Bakmala RI, Kapal Negara (KN) Tanjung Datu-301 melalui unsur Kapal Penjaga Pantai China (CCG) 5402 di Laut Natuna Utara, 21 Oktober 2024

Berdasarkan laman resmi TNI pada 26 Oktober 2024, operasi tersebut diawali dari informasi yang diterima Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) Bakmala Indonesia di CCG 5402.

Berdasarkan informasi tersebut, Tanjung Dattu-301 melaju menuju lokasi kejadian dan menemukan CCG 5402 pada pukul 05.30 WIB dengan sudut kemiringan 125 derajat pada jarak 7,3 mil laut (nm).

Kontak radio dilakukan oleh KN Tanjung Dattu-301, namun CCG 5402 mengklaim wilayah tersebut berada di bawah kendali Tiongkok.

Pukul 05.38 WIB, KN Tanjung Datu-301 mendapat bantuan dari kapal patroli TNI Angkatan Laut, KRI Sutedi Senaputera-378 dan pesawat patroli maritim Bakmala Indonesia.

Dua kapal patroli Indonesia dicegat dan CCG 5402 terpaksa meninggalkan yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara.

Video momen menegangkan antara KN Tanjung Dattu-301 dan CCG 5402 viral di media sosial. Hal ini membuat mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susie Pudziastuti berkomentar.

Susi berpesan kepada Presiden Prabowo Subanto agar hal tersebut tidak terulang kembali. Ia pun meminta menyikapi keadaan Provo.

“Untuk mencegah hal ini terulang kembali, perlu pernyataan lain dari Pak Presiden Prabowo,” ujarnya.

Sekadar informasi, Prabowo menyampaikan Pidato Kenegaraan pertamanya sebagai Presiden ke-8 RI pada 20 Oktober 2024 di Gedung KHDR/MPR Jakarta.

Saat itu, Prabowo mengatakan tantangan terbesar yang akan dihadapi Indonesia datang dari luar. Menurutnya, ini masalah yang sulit karena ‘kita’ hanya tahu sedikit.

“Kesulitan dan kesulitan muncul karena kita kurang waspada, karena terkadang kita tidak handal dan efisien dalam mengelola kekayaan kita sendiri,” kata Prabowo.

“Ketika kita melihat sesuatu yang tidak menyenangkan, hendaknya kita tidak bersikap seperti burung unta yang menundukkan kepala. Marilah kita menghadapi bahaya dan bahaya dengan berani. Mari kita hadapi kesulitan dengan keberanian. “Mari kita bersama-sama mencari solusi, untuk menghilangkan ancaman dan ancaman tersebut,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *