Kapan Waktu yang Tepat Untuk Membaca Niat Puasa di Bulan Ramadhan? Ini Penjelasannya

Viva – Bulan suci Ramadhan 2024 akan tiba beberapa hari lagi. Seluruh umat Islam berharap bulan Ramadhan menjadi bulan yang paling dikenang karena setiap ibadah dan amal shaleh yang dilakukan di bulan ini akan pahalanya berkali-kali lipat dari pahala yang diterima. Bulan- Satu bulan lagi.

Oleh karena itu, banyak umat Islam yang berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan jumlah ibadah mereka selama bulan Ramadhan, dan puasa adalah salah satu ibadah yang harus dilakukan oleh semua umat Islam.

Dilaporkan dari Badan Amil Zakat Nasional pada Kamis, 7 Maret 2024 Sebelum kita memulai puasa 29 hingga 30 hari di bulan Ramadhan, kita harus melafalkan niat puasa terlebih dahulu. Niat merupakan bagian dari puasa dan menjadi syarat sahnya puasa.

“Segala amal ibadah memang hendaknya dilakukan dengan niat, dan setiap orang tergantung niatnya,” (HR. Al-Bukhari. Niat puasa Ramadhan berikut ini).

Navaitu Shauma Ghodin An Adai Fardhi Syahari Romadhuna Hadzihis-Sanaati Lillahitala.

Artinya: Demi Allah Ta’ala, saya niat puasa esok hari untuk menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini.

Rencana puasa Ramadhan dianjurkan untuk dibaca setiap malam atau sebelum fajar saat Suhri. Menurut NU Online, jika niat puasa di bulan Ramadhan dinyatakan di luar waktu tersebut maka puasanya bisa dianggap batal. Sesuai dengan sabda Nabi berikut ini: 

“Barangsiapa tidak niat berpuasa malam sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya,” (HR Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah).

Berdasarkan hadis di atas, jika seseorang tidak berniat berpuasa pada bulan Ramadhan pada malam hingga pagi hari, maka puasanya batal dan harus diganti dengan puasa selain Ramadhan. 

Namun, jika seseorang tidak berniat berpuasa Ramadhan karena alasan tertentu, seperti lupa atau tidur hingga subuh, ia tetap bisa menuntaskan puasanya. 

Terkait niat puasa Ramadhan, umat Islam disarankan untuk mengucapkannya dengan sepenuh hati dan ikhlas hanya karena Allah SWT. Namun jika niat tersebut diungkapkan secara langsung maka dianggap Sunnah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *