Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

JAKARTA – Kapten Vincent baru-baru ini membagikan pengalaman kesehatannya yang mengkhawatirkan melalui akun Instagram miliknya. Pemilik nama lengkap Vincent Raditya ini mengatakan, penyakit yang dialaminya kali ini lebih parah dibandingkan saat tertular virus corona.

Meski sudah dua kali mengalami COVID-19, yakni varian Delta dan Omicron, penyakit baru yang menimpa Kapten Vincent kali ini menimbulkan penderitaan yang luar biasa. Kapten Vincent diketahui terjangkit flu Singapura. Gulir ke bawah untuk melihat artikel selengkapnya.​

Pada hari Selasa, 26 Maret 2024, Kapten Vincent berkata, “Ini pertama kalinya saya menderita penyakit yang lebih buruk daripada COVID-19 dua kali, sekali di Delta dan sekali di Omicron… tapi ini sangat menyedihkan.​

Gejala awal flu Singapura yang dialami Kapten Vincent antara lain demam tinggi, kelemahan umum, dan nyeri leher yang berlangsung selama tiga hari. Setelah itu, muncul bintik-bintik bernanah di seluruh kepala.

“Bagi yang penasaran dengan gejalanya, pertama saya demam tinggi selama tiga hari, kemudian lemas dan leher terasa nyeri, seperti tertimpa benda keras. Setelah demam mereda, kepala saya terasa sangat sakit. (Meskipun kondisi ini jarang menyerang semua orang, “Flu Singapura saya adalah salah satu pasien yang mengalami reaksi lebih besar dari biasanya,” jelasnya.)

“Tetapi kebanyakan dari mereka mengalami luka memar di bagian kaki, lengan, dan bagian depan mulut. Setelah itu, mereka menjadi lemas, tidak nafsu makan, lengan dan tungkai seperti tertekan, nyeri saat disentuh, dan sulit untuk berdiri. up.Sakit saat menelan, dan lidah saya sakit sehingga sulit makan. Ia melanjutkan menjelaskan gejala yang dialaminya.​

Kendati demikian, Kapten Vincent mengatakan bahwa ia mendapat perawatan yang sangat istimewa di rumah sakit tempatnya dirawat. Ia diberikan jabatan direktur di RS Graha Kedoya, dimana ia merasa nyaman dan terbantu dalam proses penyembuhannya.

“Ini pendapat saya yang jujur. Kunjungan ke dokter tidak memakan waktu 5 menit. Saya akan memberikan pertolongan tambahan selama 30 menit. Tidak perlu terburu-buru. Perawat juga tidak pernah memarahi adik saya.” dia menekankan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *