JAKARTA – Karier Radja Nanggolan sempat mengalami pasang surut. Dari penampilan bersama AS Roma dan Inter Milan, hingga terdegradasi bersama SPAL di Serie B dan FC yang ditakuti di Ligue 1.
Nainggolan memiliki jalur karier yang mengesankan. Berjuluk Il Ninja, sang pemain menghabiskan hampir seluruh kariernya di Italia bersama Piacenza, Cagliari, AS Roma, Inter Milan, dan SPAL.
Total, pemain batik ini tampil dalam 367 penampilan dan sukses mencetak 48 gol di Serie A.
Bahkan, Nainggolan masuk dalam team of the year empat musim berturut-turut atau tim terbaik Serie A pada musim 2014/15 hingga 2017/18.
Pada musim 2016/17, Nanggolan dinobatkan sebagai Pemain Terbaik AS Roma dan meraih penghargaan Pemain Terbaik Serie A pada November 2019.
Karier Nainggolan terus menanjak bersama Inter Milan. Pemain berdarah Batik itu membantu La Benamata meraih scudetto Serie A musim 2020/21.
Bahkan, sekembalinya ke Belgia, Nangolan sukses menjuarai Liga Belgia. Dia dapatkan bersama Royal Antwerp pada musim 2022/23.
SPAL dan FC Nainggolan yang tangguh Karirnya langsung dimulai saat bermain untuk klub Serie B SPAL pada 30 Januari 2023.
Saat itu, ia dilatih oleh mantan rekan setimnya Daniele De Rossi di AS Roma.
Namun SPAL terpaksa pindah ke Serie C. Mereka finis di peringkat ke-19 pada musim 2022/23, di posisi dua terbawah Serie B.
Pada November 2023, Nanggolan mengambil keputusan mengejutkan untuk bergabung dengan klub Liga 1 Indonesia, Phayakara FC.
Kabarnya, ia menerima gaji sebesar Rp 5 miliar hanya untuk setengah musim.
Sayangnya, karier Nanggolan di Ligue 1 tak berjalan mulus. Bhaiyakara FC resmi terdegradasi setelah Priscilla Kedari bermain imbang 1-1 melawan Prasita Tangerang.
Apalagi Bhaiakara FC kalah 1-2 dari Bali United di Stadion Kapten I Wayan Deepta, Sabtu 20 April 2024.
Bhaiakara FC menjadi tim kedua yang terdegradasi dari Liga 1 musim ini. Mereka mengikuti jejak Persicabo 1973 yang sudah berakhir.