Kartu Akses Rentan Dikloning, Begini Cara Mengantisipasinya

VIVA Tekno – Keamanan akses fisik terhadap gedung merupakan aspek utama yang memerlukan pendekatan multi-level untuk memastikan perlindungan maksimal bagi setiap orang yang bekerja di dalamnya.

Berbagai cara bisa dilakukan, mulai dari pengawasan oleh petugas keamanan, pemasangan kamera CCTV, hingga teknologi canggih seperti sistem kontrol akses berbasis biometrik dan kartu akses.

Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sehingga seringkali diperlukan penggabungan beberapa teknologi untuk mencapai tingkat keamanan yang diinginkan.

Di antara berbagai teknologi yang ada, yang paling sering dipilih adalah penggunaan radio frekuensi identifikasi (RFID) pada kartu akses, namun nyatanya teknologi ini tidak lepas dari ancaman keamanan.

Temuan terbaru dari Sentera, sebuah perusahaan keamanan siber, menunjukkan bahwa 6 dari 7 gedung di Jakarta yang dilengkapi sistem ini dapat diduplikasi atau dikloning.

Berkat kepraktisan dan efektivitasnya dalam manajemen akses, RFID sering digunakan pada gedung dan fasilitas yang mengutamakan privasi dan keamanan, antara lain: di perkantoran, pusat data, ruang server, tempat parkir, dan kamar hotel.

Namun, dalam beberapa kasus, jika kartu akses berbasis RFID berhasil direplikasi. Pihak yang tidak bertanggung jawab dapat menggunakannya untuk mencuri barang atau data, memasang perangkat lunak atau perangkat keras berbahaya, atau berpotensi menimbulkan ancaman terhadap keselamatan orang atau korban.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *