Titik Kumpul Tekno – Perangkat bertenaga AI dapat menimbulkan perdebatan tentang privasi dan pertumbuhan Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR), yang mungkin akan menetapkan standar privasi pada tahun 2024.
Sementara itu, pelanggaran data terkait kata sandi diperkirakan akan semakin berkurang karena autentikasi dua faktor menjadi lebih umum dan privasi pengguna meningkat melalui asisten robot.
Menurut Kaspersky, dunia privasi sedang melalui masa-masa sulit akibat munculnya teknologi baru dan praktik politik yang terus berkembang.
Peristiwa besar di bidang sosial, ekonomi dan politik pada tahun lalu, serta tren teknologi baru, merupakan faktor utama yang mempengaruhi dunia privasi tahun ini.
Prediksi dari para ahli Kaspersky antara lain:
• Perangkat yang mendukung AI dapat memicu perdebatan baru mengenai privasi
Meskipun masyarakat sudah menggunakan perangkat seperti ponsel pintar dan asisten pintar di rumah mereka, perangkat wearable, terutama yang memiliki kamera, seperti kacamata pintar atau jarum AI, justru menimbulkan lebih banyak kekhawatiran.
Sifat perangkat ini dapat menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang-orang yang sadar akan privasi, mengingat popularitasnya.
• Kemajuan dalam AR dan VR akan menetapkan standar privasi pada tahun 2024
Peluncuran produk Apple kerap menarik perhatian publik sehingga memicu perdebatan mengenai privasi, apalagi dengan teknologi yang belum diatur dengan baik.
Dengan diperkenalkannya Apple Vision Pro dan meningkatnya integrasi AR/VR ke dalam kehidupan sehari-hari, masalah privasi mungkin menjadi perhatian utama.
• Peningkatan privasi melalui munculnya robot asisten
Meningkatnya pertumbuhan asisten robotik yang menggunakan pemrosesan bahasa alami (NLP) menawarkan peluang menarik untuk meningkatkan privasi pengguna di berbagai bidang.
Bayangkan masa depan di mana asisten robot berperan penting dalam melindungi data pribadi, terutama selama panggilan telepon.
Asisten robot tingkat lanjut dapat dengan mudah menangani panggilan pengguna, memastikan keamanan informasi sensitif seperti suara pengguna.
• Kebocoran kata sandi tidak lagi menjadi kekhawatiran karena kata sandi tidak terlalu penting
Alasan utama kekhawatiran mengenai kebocoran kata sandi adalah meningkatnya penggunaan autentikasi dua faktor, di mana kode tambahan untuk mengonfirmasi akses pengguna dikirim melalui SMS atau dihasilkan oleh aplikasi autentikasi seperti Kaspersky Password Manager.
Selain itu, beberapa layanan, seperti Google, sudah memiliki autentikasi tanpa kata sandi menggunakan kunci sandi, sementara layanan lainnya lebih memilih autentikasi biometrik dibandingkan sandi tradisional.
“Di era teknologi yang terus berkembang, konsep data pribadi harus melampaui batasan biasanya,” kata Anna Larkina, pakar keamanan dan privasi di Kaspersky.