JAKARTA – Pengguna media sosial TikTok @ibuk.utti lagi ramai diperbincangkan. Ibu ini kerap berbagi informasi mengenai menu sarapan anaknya sebelum berangkat sekolah. Namun sayangnya, ia kerap membiarkan banyak karbohidrat dan gula dalam menu sarapan anaknya.
Salah satu yang menarik perhatian penonton adalah ia menyajikan tiga potong roti tawar dan susu kental manis untuk sarapan. Anak tersebut meminta untuk menambahkan susu kental manis lagi di atas roti karena terlalu kecil. Pasalnya, bocah itu mengaku suka makan yang manis-manis.
Mendengar permintaan tersebut, Utti Vahine menambahkan susu murni dalam jumlah besar ke dalam roti tawar. Tak hanya itu, ibu Utti juga menyiapkan minuman manis berupa 2 sendok makan gula pasir dan air hangat untuk diminum bersama roti.
Alasan ibu Utti melakukan hal tersebut adalah untuk memuaskan anaknya dan karena alasan “saat anaknya lapar”. Namun, mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan gula dapat memengaruhi kesehatan Anda. Lalu apa jadinya jika anak makan terlalu banyak karbohidrat dan gula? Ahli Gizi dr Johannes Chandrawinata, SpGK angkat bicara.
“Ibu ini pola makannya sangat tinggi karbohidrat, sangat rendah mikronutriennya,” ujarnya menanggapi laporan Titik Kumpul.co.id, Senin, 8 Juli 2024.
Selain itu, dokter menjelaskan. Johannes mengatakan, 3 potong roti tawar mengandung 200 kalori dan 36 gram karbohidrat. Sedangkan 100 gram susu kental manis mengandung 320 kalori dan 54 gram karbohidrat dari gula.
Ia menjelaskan, mengonsumsi banyak karbohidrat namun memiliki kadar nutrisi lain yang rendah dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.
“Ini meningkatkan peradangan dalam tubuh, meningkatkan resistensi insulin (misalnya pada wanita dengan PCOS) dan meningkatkan obesitas,” jelasnya.
Dokter juga menjelaskan. Johannes mengatakan obesitas akan menyebabkan diabetes di kemudian hari. Jika obesitas dibiarkan terus berlanjut hingga dewasa.
“Anak yang mengalami obesitas memiliki tingkat resistensi insulin yang tinggi, dibuktikan dengan adanya acanthosis nigricans, yaitu kulit berwarna hitam dan kasar pada leher dan lipatan seperti telapak tangan, siku, dan jari tangan. Orang dewasa mungkin menderita diabetes tipe 2. terjadi “di usia muda, diabetes tipe 2 biasanya terjadi setelah usia 45 tahun,” jelasnya.
Oleh karena itu Dr. Johannes meminta anak usia 2 tahun ke atas untuk mengonsumsi makanan yang lebih sehat seperti orang dewasa, yakni dengan mengurangi jumlah lemak jenuh, gula, dan garam. Anak juga diimbau untuk tetap menyibukkan diri dan menghindari aktivitas menganggur seperti bermain game dan menonton TV.