JAKARTA – Pemain timnas Indonesia Tom Haye angkat bicara soal selebrasi spontan yang digelar di Stadion GBK usai mencetak gol debutnya ke gawang Filipina pada laga kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Selasa, 11 Juni 2024 lalu.
Selebrasi Haye yang sering dilakukan di Heerenveen tidak bisa dilakukan di Stadion GBK karena kualitas rumput yang berbeda. Akibatnya, ia terjatuh dan kedua lututnya terluka.
Tapi saya biasa mencetak gol (SC Heerenveen) lalu berlutut, itu bagus sekali saat itu,” kata Haye kepada Indosat Ooredoo Hutchison dari YouTube, Selasa, 18 Juni 2024. .
Ia mengaku mampu bergerak beberapa meter ke depan saat merayakan cedera lutut di Stadion Belanda. Sehingga ia ingin mengulangi hal serupa di Stadion GBK.
“Saya bisa meluncur sejauh 5 hingga 6 meter dan rasanya luar biasa. Kemudian pada tahap ini (melawan Filipina) saya ingin melakukan hal yang sama lagi,” tambahnya.
Sayangnya, rumput di Stadion GBK tak sebagus stadion di negeri kincir angin itu. Diakui Haye, rumput GBK sangat keras hingga membuat lututnya sakit.
“Lapangannya sangat sulit. Kedua lutut saya sakit sekarang. Kedua lukanya sangat terbuka,” ujarnya.
Namun, pemain berusia 29 tahun itu merasa senang bisa membantu timnas Indonesia menjadi satu-satunya tim Asia Tenggara yang lolos ke babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026.
Ia pun memuji permainan rekan setimnya Rafael Struik dan Marcelino Ferdinand yang mampu membuka ruang dengan baik.
Berkat aksi kedua pemain muda tersebut, Hella menemukan celah di antara bek-bek Filipina sehingga dengan mudah ia mengirim bola ke sudut yang sulit dijangkau kiper lawan.
“Kalau mereka tidak lari, saya tidak bisa tembak. Jadi ini semua soal kerja sama,” ucapnya.
“Jika Anda tidak mendapatkan bola sekarang. Anda bisa menciptakan ruang untuk pemain lain,” ujarnya.