Jakarta, VIVA – General Manager ITSEC Asia Joseph Edi Hut Lumban Gaol menegaskan inovasi menjadi kunci terpenting dalam menjaga keamanan informasi, terutama di era digital dimana data telah menjadi aset yang sangat berharga.
“Ancaman siber yang semakin kompleks dapat membahayakan stabilitas dan keamanan negara. Hal ini sudah kita rasakan pada kejadian-kejadian belakangan ini. “Saya pikir kesadaran masyarakat semakin meningkat bahwa keamanan siber telah menjadi kenyataan yang harus kita hadapi,” katanya, Kamis. 22 Agustus 2024.
Oleh karena itu, dalam menjaga dan memperkuatnya tentunya kita harus terus berinovasi untuk menjaga keamanan data, lanjutnya.
Joseph menyoroti pentingnya perlindungan data sebagai “emas baru” di tengah meningkatnya ketergantungan pada teknologi digital.
Ia juga menjelaskan bahwa keamanan data kini menjadi hal yang penting untuk melindungi infrastruktur nasional.
Ancaman siber yang semakin canggih dapat membahayakan stabilitas dan keamanan suatu negara karena dianggap semakin canggih dan sulit diprediksi. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah keamanan yang kuat untuk memberantasnya.
Menurutnya, jumlah data yang terus bertambah juga meningkatkan risiko penyalahgunaan. Oleh karena itu, inovasi dan kewaspadaan dianggap sebagai kunci untuk tetap terdepan dalam menghadapi ancaman tersebut.
“Kita harus terus berinovasi dan meningkatkan kewaspadaan untuk menghadapi tantangan ini. Kewaspadaan dan inovasi menjadi kunci untuk tetap terdepan dalam ancaman ini,” ujarnya.
Joseph juga menekankan pentingnya kerja sama, karena keamanan siber tidak bisa dilaksanakan oleh satu pihak atau lembaga saja. Kemitraan antara perusahaan, pemerintah, dan akademisi diperlukan untuk bersama-sama memperkuat keamanan siber.
“Jadi kami fokus pada kemitraan, karena kami yakin ini tidak bisa dilakukan sendiri. Kami tidak mengklaim hanya kami yang bisa, tapi kami sangat fokus pada kerja sama dan pengembangan layanan profesional yang kami kembangkan,” tegasnya. .
