Kebanjiran Rezeki! Penjual Es Teh yang Diolok-olok Gus Miftah Dapat Gerobak Listrik Haus dan Modal Usaha Rp10 Juta

Jakarta, Titik Kumpul – Gus Miftah berseloroh, penjual es teh itu penuh rejeki, setelah bebas umroh dan mendapat donasi ratusan juta dari banyak korban, Sinhaji kini punya gerobak listrik dari rumah dan modal usaha.

House Indonesia merupakan toko minuman keras trendi yang didirikan pada tahun 2018 di bawah PT Inspirasi Bisnis Nusantara yang menawarkan berbagai rasa dengan harga terjangkau.

“Belum! Temui Pak Sinhaji. Ayah hebat yang selalu berjuang untuk keluarganya. Beliau penjual es teh keliling,” tulis akun Instagram resmi @haus.indonesia dalam keterangannya.

Perusahaan yang memiliki cabang di bidang minuman ini telah memperkenalkan kereta listrik; Platform e-bike diberi nama “Sinhaji Shai” dan modal bisnisnya 10 juta birr.

“Sebagai co-beverage house! Pak Sinhaji telah pindah dengan armada e-bike ‘Sinhaji Tea’ beserta modal kerja untuk menunjang usahanya,” tambahnya.

Sebelumnya, Utusan Khusus Presiden Miftah Maulana Habib-ur-Rehman atau Gus Miftah dikecam publik karena menggunakan kata g*bl*k pada penjual es teh Sinhaji.

Peristiwa itu terjadi saat acara liburan di Lapangan Maglang Regency, Jawa Tengah. Gus Miftah mengejek penjual es teh itu melalui pengeras suara kepada massa.

“Apakah kamu punya es teh lagi?” tetap? Iya dijual, dijual dulu, baru untung kalau belum terjual,” kata Gus Miftah dalam bahasa Jawa kepada seorang penjual es teh.

Saat diwawancarai tvOne, Pak Sinhaji menceritakan peristiwa yang terjadi di salah satu acara Gus Miftah. Malamnya, dia baru mulai berjualan es teh di tempat seharga Rp 5.000 per gelas. Namun, tidak ada satu pun dagangannya yang terjual.

“Tidak akan pernah laku, Bu. Saya baru saja ke tempat itu,” kata Sinhaji, dilansir TV One.

Setelah videonya viral dan Gus Miftah dikecam warganet di dunia maya, Gus Miftah akhirnya mendatangi penjual es teh Sinhaji dan meminta maaf.

Di hadapan Sinhaji, Gus Miftah langsung meminta maaf. Dia menyatakan bahwa dia tidak berniat menyakiti siapa pun dan hanya ingin bersenang-senang.

Dikutip @magelang_raya, Gus Miftah pada Rabu, 4 Desember 2024 berkata: “Waktu itu maksudnya bercanda, tapi kurang paham. Tapi terserah, maaf.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *