Serdangbedagai – 33 peserta siap bertanding dan menjadi pemain tercepat pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Sumut 2024 yang digelar pada 8-9 Juni 2024 di Perkebunan Rambong Sialang Estate di Kabupaten Serdangbedagai (Sergai). .
Misalnya, pembalap nasional Ryan Nirwan mengatakan, lintasan di Rambung Sialang lebih dioptimalkan untuk dirinya dengan mobil yang lebih bagus dan mulus dibandingkan lintasan di Hutan Tanaman Industri Aek Nauli Divisi PT TPL, Danau Toba yang berbatu.
“Saya rasa semua pembalap lebih memilih trek Rambung Sialang karena treknya mulus dan mobil kami bisa 100 persen,” kata Ryan Nirwan dalam jumpa pers yang digelar di aula Kompleks Kantor Bupati Sergei, Jumat, 7 Juni 2024. “Karena tidak memikirkan apa-apa, kita bisa menemukan batu seukuran kepala manusia di Danau Toba.
Manajer Toyota Gazoo Racing Indonesia (TGRI) Ryan Nirwan mengatakan meski lintasan di Balikpapan Kalimantan Timur lancar, namun balapan di Sergai membutuhkan tenaga ekstra.
“Cuaca di sini berbeda jauh dengan Danau Toba, lebih hangat karena dekat dengan laut. “Pastinya lebih melelahkan secara fisik dan tenaga ya, tapi juga menjadi tantangan bagi para pelari,” kata Ryan Nirvana.
Ryan Nirwan berharap cinta tetap ada di Rambung Sialang setelah beberapa kali aksi unjuk rasa yang belum juga ia taklukkan di jalanan Sumut.
“Saya punya kenangan manis di Rambung Sialang. Terakhir kali saya ke sini tahun 2019. Dan saya menang di sini. Setelah tiga balapan terakhir dan dua balapan sejak akhir tahun 2023, saya berharap bisa menjalin cinta lagi di sini. Tahun 2024, tentu kursus.” Saya belum beruntung,” kata Ryan.
Menurutnya, setiap Rambung memiliki lagu yang berbeda-beda dan ditampilkan kepada penonton. “Saya seharusnya mempersiapkan diri lebih baik karena balapan semakin kompetitif.” dikatakan.
Ia pun optimistis bisa meraih hasil maksimal pada Kejuaraan Reli Nasional Sumut putaran pertama ini. “Optimisme karena setiap orang punya peluang,” ujar pria berkacamata itu.
Sementara itu, co-driver Bart Motorsport Anondo juga mengakui hal serupa. Dikatakannya, setiap ruas lintasan di Danau Toba memiliki karakternya masing-masing, namun di sini bentuk dan kontur perkebunan tidak banyak berubah sehingga jarak yang ditempuh bervariasi, mulai datar hingga tinggi.
“Tetapi ada dua hal yang harus diwaspadai: tikungan dan orang-orang yang membutuhkan pelatihan dan pengamanan yang ketat,” kata Anondo. dikatakan.
Sementara itu, Hade Mboi mewakili H Rahmat dari LFN-Sederhana Motorsport mengakui sirkuit Danau Toba dan Rambung Sialang sangat berbeda namun sama-sama menarik.
“Di sini ada pemandangan Danau Toba dan laut, keduanya sangat menarik. Yang perlu diperhatikan di sini adalah keselamatan penonton,” ujarnya.