Kekuatan Berlipat Ganda, Nyaris 700 Ribu Tentara Rusia Segera Duduki Ukraina

VIVA – Kepala Staf Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU), Jenderal Oleksandr Syrskyi, meyakini kekuatan militer Rusia akan terus berkembang hingga akhir tahun 2024. Unit armada Beruang Merah diperkirakan akan mengerahkan 700.000 personel.

Usai mendapat informasi intelijen, Syrskyi mengaku peningkatan kekuatan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) akan terus berlanjut hingga akhir tahun ini. Menurut Sarsky, sekitar 690.000 tentara Rusia akan menduduki front timur Ukraina.

“Pada akhir tahun 2024, musuh memutuskan untuk menambah jumlah tentara yang berperang melawan Ukraina menjadi 690.000 orang,” kata Sarsky mengutip VIVA Military dari Interfax-Ukraina.

Bukan hanya karyawan baru yang memiliki kemampuan fisik yang baik. Militer Rusia juga diyakini memiliki lebih banyak aset militer, seperti tank tempur utama dan kendaraan lapis baja.

Pada awal serangan militer pada 24 Februari 2022, jumlah pasukan Rusia yang dikerahkan ke Ukraina meningkat dari 100.000 personel menjadi 520.000 personel.

Dan menurut angka terbaru, jumlah pasukan aktif Rusia akan mencapai 690.000 personel pada November atau Desember 2024, menurut Sarsky.

“Kekuatan serangan awal mereka telah meningkat dari 100.000 menjadi 520.000, dengan rencana untuk meningkatkannya menjadi 690.000 pada akhir tahun 2024,” lanjut Sarsky.

“Kalau soal peralatan, rasionya 1:2 atau 1:3 menguntungkan mereka,” kata Sarsky dalam laporan VIVA Fuji lainnya dari The Guardian.

Syrskyi juga membeberkan rekor peningkatan besar kekuatan militer Rusia, di bidang sistem persenjataan, dari hanya 1.700 unit menjadi 3.500 unit. 

Kemudian di bidang kendaraan tempur dan kendaraan lapis baja jumlahnya juga meningkat pesat, mulai dari 4.500 unit menjadi 8.900 unit.

Data ini jelas membingungkan Syrksyi. Pasalnya hingga saat ini tentara Ukraina masih bergelut dengan masalah pasokan senjata dan logistik yang terus berkurang. Selain itu, kekuatan pasukan Vladimir Putin terus berkembang.

“Musuh memiliki keunggulan yang signifikan dalam hal kekuatan dan sumber daya. Jadi, bagi kami, masalah pasokan, masalah kualitas, adalah yang terdepan,” kata Sarasky.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *