Keluarga Yudha Arfandi Sebut Tamara Tyasmara Lakukan Hal Ini untuk Cari Simpati

Jakarta – Akun Instagram @svrramadhani yang diyakini milik kakak Yuda, Arfand (Y)A, baru-baru ini mengungkap kisah Tamara Tyasmara usai menghubungi teman Yuda.

Dan yang mengejutkan, perempuan ini menghubungi teman kakaknya seolah mencari simpati, malah berakhir di sampah, tulisnya, mengutip Selasa 12 Maret 2024.

Dia kemudian menjelaskan bahwa Tamara telah berkencan dengan pacar Yehuda dan mengatakan bahwa dia tidak menerima keluarga Yehuda terus menghina Tamara.

“Jadi gadis ini bertemu dengan salah satu teman kakakku. Saat kami bertemu, dia mengatakan bahwa dia tidak terima jika keluarga kakaknya telah menyakitinya, lalu dia mengatakan bahwa yang dia maksud adalah dia sibuk menyakiti hatiku. Dan ternyata, dalam adegan naskah itu, sangat jelas juga dia mengatakan ‘keluargamu hanya bisa terluka’ tepat di depan kakakku saat kakakku berjalan di depannya,” tulisnya.

Melanjutkan pernyataannya, ia menuliskan bagaimana reaksi seorang ibu yang menyebabkan kematian seorang anak tidak seharusnya sesuai dengan apa yang dilakukan Tamara.

“Tidak, jika saudara laki-laki saya dituduh melakukan pembunuhan, apa yang akan dia katakan: ‘Mengapa kamu membunuh anak saya?’” Begitulah yang keluar dari keluarganya, jangan membuatnya kesal. “Dikate akan bertengkar lagi dengan anak sekolah,” lanjutnya.

Belakangan, ia membeberkan bagaimana teman kakaknya itu menanggapinya dengan kalimat-kalimat yang menghina dan memfitnah.

“Sontarr, kata teman kakakku katanya… dia kaget kamu menemukanku, dari mulutmu keluar kesedihan karena kehilangan anak, sakitnya kehilangan anak, tidak terima kehilangan anak, apa? Kamu bilang itu masalah keluarga, wajar kalau keluarga menyakiti perasaanmu, orang yang kamu fitnah masuk penjara dan harus menerima fitnah itu sebagai pembunuh, padahal kamu sendiri tahu dia bukan pembunuh.” sejarah/

Di akhir penjelasannya, ia membeberkan bagaimana reaksi Tamara Tjasmara saat mendengar jawaban teman Yuda tersebut.

Dan tiba-tiba wanita itu hanya bisa terdiam, mungkin ucapan yang disangka penuh kasih sayang itu tercecer. Itu seluruh pembaruan saya. Selamat tinggal,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *