Keluh Kesah Coach Milo Usai Ditaklukkan Sang Mantan Arema FC di Semifinal Piala Presiden 2024

Solo, VIVA – Persis Solo harus mengakui ketangguhan Arema FC yang berhasil menyingkirkan mereka 2-0 pada laga semifinal Piala Presiden 2024 di Stadion Manahan, Solo, Rabu 31 Juli 2024 malam.

Pelatih Persis Solo Milamir Seslia membeberkan alasan kekalahan tersebut karena Laskar Samberniava tak mampu tampil sempurna melawan FC Arema.

Pelatih asal Bosnia itu menyebut Laskar Samberniava punya dua peluang mencetak gol di babak pertama, namun peluang itu tak membuahkan gol. Sementara itu, pada empat puluh menit pertama, FC Arema tak punya peluang mencetak gol ke gawang Persis Solo.  Namun keadaan berbalik di babak kedua karena Singa Edan mencetak dua gol tak terbalas.

“Kami terlambat bereaksi di babak kedua karena ada beberapa kondisi, salah satunya pemain asing kami belum dalam kondisi kebugaran terbaiknya. Bahkan di menit ke-68 Arema tidak mendapat peluang berarti, namun kemudian keadaan berubah. mereka melakukan sesuatu dengan cepat dan kami tidak bisa mengikuti,” ujarnya pada konferensi pers pascalaga di Stadion Monaghan, Solo, Rabu, 31 Juli 2024.

Menurut pelatih yang akrab disapa Coach Milo itu, kekalahan dua gol tersebut merupakan sebuah kekalahan yang tidak perlu disesali karena menjadi pembelajaran untuk kedepannya agar bisa lebih baik lagi. Namun, hasil kekalahan yang berujung kegagalan di putaran terakhir Piala Presiden ini harus dievaluasi.

“Kami akan melakukan pembenahan saat latihan dan besok recovery dan latihan lagi. Tapi menurut saya itu belum cukup karena pemain masih belum punya koneksi satu sama lain. Setelah pertandingan ini kami harus tampil lebih kuat dan bekerja keras. lebih sulit karena kami mempersiapkan diri untuk pertandingan penting berikutnya,” katanya.

Ia menegaskan, sudah menjelaskan secara gamblang faktor penyebab kekalahan tersebut, bukan untuk mencari-cari kesalahan atas kekalahan di laga melawan FC Arema tersebut, melainkan fakta yang terjadi di lapangan. Meski kalah, Millo tak lupa memuji aksi para pemain dua puluh menit jelang pertandingan berakhir, yang menunjukkan keberanian menyerang jantung pertahanan lawan.

“Beberapa pemain yang masuk masih perlu penyesuaian. Itu bukan alasan atau alasan, tapi itu terjadi. Para pemain memang perlu penyesuaian dan bekerja lebih keras dalam latihan,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *