Jakarta, Titik Kumpul – Produsen mobil Jerman BMW berencana memulai produksi hidrogen X5. Rencananya akan dikembangkan bersama pabrikan asal Jepang, Toyota.
Minggu, 2024 Pada tanggal 1 September, Titik Kumpul melaporkan di Carscoops bahwa kemitraan ini dilakukan mengingat penurunan penjualan mobil listrik.
BMW dan Toyota merupakan produsen mobil yang terus menggunakan teknologi hidrogen. Sementara itu, sebagian besar pabrikan fokus berinvestasi pada kendaraan listrik dan hibrida.
Toyota dan BMW diketahui sudah menjalin kerja sama sejak 2012. dan mereka diharapkan menandatangani perjanjian baru pada awal September.
Kemitraan ini akan membuat Toyota memasok komponen hidrogen utama ke BMW, termasuk tangki dan sistem sel bahan bakar.
BMW kemudian akan menggunakan teknologi listrik dan sistem penggeraknya sendiri.
Pada awal tahun 2023, produsen mobil Jerman tersebut akan mulai menguji hidrogen iX5, dan hubungan yang kuat dengan Toyota akan memungkinkan mereka mengurangi biaya pengembangan dan model di luar pasar secara signifikan.
Alasan utama mengapa mobil bertenaga sel belum berkembang pesat adalah kurangnya infrastruktur yang kokoh.
Perjanjian antara Toyota dan BMW diharapkan melibatkan kerja sama dalam pengembangan dan penyebaran infrastruktur pasokan hidrogen canggih di seluruh Eropa.
Di sisi lain, BMW tidak akan berhenti pada satu mobil produksi hidrogen saja. Setelah merilis sel bahan bakar iX5, pihaknya berencana menambah beberapa kendaraan sel bahan bakar yang berbeda.
Mobil hidrogen BMW iX5 diperkenalkan tahun lalu, saat X5 dibuat di sebuah pabrik di Spartanburg, Carolina Selatan.
Setelah itu dikirim ke Pusat Riset dan Inovasi di Munich, dimana lantai SUV tersebut diganti dengan lantai dengan dua tangki hidrogen besar di terowongan tengah dan di bawah jok belakang.
Unit hybrid dengan motor listrik, transmisi dan elektronik menggantikan mesin pembakaran internal.
Detail kolaborasi ini akan terungkap pada konferensi pers BMW yang dijadwalkan pada 5 September.