Kemenag Hadirkan Video Ayat Alkitab Bahasa Isyarat untuk Difabel

Bogor – Kementerian Agama (Kemenag) terus berupaya memperluas akses layanan keagamaan bagi penyandang disabilitas. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dietzen Bimas) Produk Bahasa Video Alkitab. 

Bapak Amsal Yowei, Direktur Agama Kementerian Agama, Bogor, Jawa Barat mengatakan pada Rabu 22 November 2023: “Kami memproduksi konten video dalam Alkitab untuk teman-teman penyandang disabilitas. 

Amsal menjelaskan, isi video Alkitab bahasa isyarat ini terbagi dalam 14 topik yang berisi 170 ayat. Ia membagi 169 ayat Alkitab menjadi 13 topik seperti: cinta, harapan, kegembiraan, kesedihan, dll. Dan selebihnya adalah Doa Bapa Kami. 

Video ayat ini rencananya akan dirilis pada 15 Desember 2023. “Kami berharap dengan hadirnya video Alkitab dalam bahasa isyarat ini dapat menjadi kado Natal bagi umat Kristiani, khususnya penyandang disabilitas,” kata Amsal. 

Amsal berharap video ayat bahasa isyarat ini dapat selesai sesuai jadwal produksi. Menurut Amsal, video bahasa isyarat ini akan menjadi yang pertama di Indonesia. 

Untuk menyeleksi konten video Alkitab berbahasa ini, Kementerian Agama telah bekerja sama dengan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). “Akan ada masa seleksi bahasa isyarat di mana Alkitab diciptakan agar tidak menyimpang dari pemahaman iman Kristen,” kata Amsal. 

Ayat-ayat yang dipilih juga diambil dari terjemahan Alkitab versi 2 yang baru diluncurkan LAI pada Februari lalu, lanjutnya.

Sementara untuk produksi, Direktur Jenderal Bimbingan Kristen Kemenag Tebal telah menggandeng Koneksi Indonesia (Konekin). KONEKIN adalah yayasan yang fokus pada proyek kesejahteraan bagi penyandang disabilitas. 

Kemunculan video Alkitab berbahasa isyarat semakin memperkuat komitmen dan upaya Kementerian Agama untuk terus memperluas akses Kitab Suci kepada penyandang disabilitas. Sebelumnya, Al-Qur’an Musaf Pentashihan (LPMQ) Kementerian Agama menerbitkan Musaf Qur’an Bahasa Simbolik (MQI). Musaf ini merupakan yang pertama di Indonesia dan di dunia. 

Selain itu, Departemen Pembinaan Agama Buddha Kementerian Agama sedang menyusun kitab suci agama Buddha dalam versi bahasa Beru. Tahap persiapan ini dilakukan secara berkesinambungan. Pada tahap awal, terobosan ini dicapai dengan menyusun Dhammapada Braille. Saya berharap keberadaan Dharma saat ini dapat dimanfaatkan khususnya oleh teman-teman penyandang disabilitas. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *