Titik Kumpul – Baru-baru ini kembali ramai pemberitaan di media sosial dari dunia akademis yang menyatakan bahwa Jurusan Sains, Ilmu Sosial, dan Bahasa telah resmi dibubarkan. Dulu, ada heboh mengenai zona penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang kerap menjadi topik hangat dan kontroversial di Indonesia.
Kini beredar kabar penghapusan beberapa jurusan di pendidikan menengah atas. Kabar tersebut viral di berbagai media sosial, salah satunya dibagikan akun Instagram @folkative dan langsung menyedot perhatian masyarakat Indonesia.
Sementara itu, Kementerian Pendidikan secara resmi telah membatalkan mata pelajaran sains, IPS, dan bahasa di tingkat menengah atas mulai dan termasuk tahun ajaran 2024/2025. Ini tentu bukan kali pertama, kata Kementerian Pendidikan.
Ternyata mulai tahun 2021, rencana tersebut akan dilaksanakan secara bertahap. Penghapusan tiga jurusan yang sering terlihat di tingkat sekolah menengah atas bertujuan untuk menerapkan kurikulum mandiri.
Kedepannya siswa kelas 11 dan 12 dapat memilih mata pelajaran sesuai dengan minat, kemampuan dan apa yang ingin dipelajari di perguruan tinggi tersebut, sehingga tidak bisa dipaksa untuk memahami mata pelajaran yang berbeda pada ketiga mata pelajaran inti tersebut.
Siswa yang ingin belajar teknik misalnya bisa memilih matematika dan fisika sebagai mata pelajaran tanpa harus belajar biologi. Anindito Aditomo, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Evaluasi Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, menjelaskan 50 persen sekolah telah menerapkan kebijakan tersebut sejak tahun ajaran 2022.
Dan pada tahun 2024, sudah ada 90 sekolah yang menerapkan kurikulum mandiri.
“Peniadaan jurusan SMA ini merupakan bagian dari penerapan kurikulum mandiri yang dilaksanakan secara bertahap mulai tahun 2021,” kata Anindido kepada grup media seperti dikutip Titik Kumpul.co.id pada 18 Juli 2024.
Dihimpun dari berbagai sumber, pria yang kerap disapa Nino ini mengungkapkan, kebijakan ini dilakukan agar mahasiswa bisa lebih fokus dalam membangun basis ilmu yang benar-benar relevan dengan minat dan rencana studinya ke depan.
Reaksi warganet
Kabar tersebut langsung mendapat tanggapan beragam dari netizen di media sosial. Tak sedikit warganet yang bereaksi terhadap kabar mengejutkan tersebut.
“Dulu anak IPA dan IPS, sebenernya punya bahasa apa,” tulis warganet.
“Menterinya harusnya dari kalangan akademis supaya paham dengan pendidikan di Indonesia,” sahut yang lain.
“Menteri sudah dipecat,” kata yang lain.
“Negeri ini semakin konyol dan aku takut para komedian akan kalah,” seru yang lain.
“Untungnya aku sudah lulus, sekarang bingung melihat sistem pendidikan Indonesia,” beber yang lain.
“Gaji guru honorer jadi lumayan lalu asik, selalu sibuk otak-otak begini,” tulis yang lain.