JAKARTA, Titik Kumpul – Kementerian Keuangan (Kmenkew) menjelaskan pernyataan Wakil Menteri Keuangan Anguito Abimanyu tentang mobil Maung buatan PT Pindad (Persero) yang digunakan sebagai kendaraan dinas hingga tingkat menteri hingga eselon I. Selanjutnya apa?
Denny Sarjantoro, Kepala Departemen Komunikasi dan Informatika, mengatakan pernyataan itu disampaikan pada Senin, 28 Oktober 2020, dalam kuliah ilmiah internal Dies Natalis ke-15 Universitas Gajama Mada dan Dies Natalis ke-3 Lustrum.
Denny menilai penjelasan tersebut penting disampaikan secara konkrit agar masyarakat dapat memahami konteks pernyataan Menteri Keuangan dan Wakil Menteri tersebut. Menurut dia, mobil dinas Mang hanya berupa prototipe, bukan cetak biru.
Pengumuman ini bukan dalam rangka rencana, melainkan sebagai contoh penguatan dan dukungan terhadap industri lokal dengan menjadikan produksi lokal sebagai ruhnya, kata Denny dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Sebelumnya, Presiden Angito Prabowo Subianto pada pemerintahan saat ini mengakomodir para menteri dan seluruh pejabat eselon I dengan mobil Maung buatan PT Pindad (Persero) sebagai kendaraan dinas.
Minggu depan saya pakai mobil Mang, mobil Pindad, kata Angito di Yogyakarta.
Menurutnya, Presiden Prabowo ingin menghilangkan mobil impor sebagai kendaraan dinas pada masa pemerintahannya.
Pak Prabowo bilang minggu depan untuk mobil eselon I dan menteri tidak ada impor, ini hal yang tidak biasa, kata Angito.
Mobil Angito Maung dirancang menggunakan 70 persen suku cadang lokal oleh Profesor Sigit Puji Santosa dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Direktur PT Pindad.
Kalau mau lihat Maung nanti, Dirjen Pindad Profesor Sigit dari ITB kemarin mendesain mobil Indonesia yang 70 persennya produk dalam negeri, ujarnya.