Titik Kumpul, Jakarta – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian (Kemempering) terus berupaya mendorong pertumbuhan industri otomotif dalam negeri sekaligus mempercepat transisi menuju era elektrifikasi.
Jangan lupa di era elektrifikasi tidak hanya ada mobil listrik saja, tapi juga ada mobil hybrid. Teknologi hibrida, yang menggabungkan mesin pembakaran internal dan motor listrik, memungkinkan penghematan bahan bakar yang signifikan dan pengurangan emisi.
Saat ini tren mobil hybrid sedang meningkat di Indonesia dan angka penjualannya juga tinggi.
Memperhatikan tren tersebut, Kementerian Perindustrian berupaya mengintegrasikan teknologi hibrida pada segmen Low Cost Green Vehicle (LCGC).
Langkah ini bertujuan untuk mengembangkan kendaraan yang tidak hanya efisien dan terjangkau, namun juga berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan.
Direktur Jenderal Industri Maritim, Alat Angkut, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian Kami mendorong pengenalan kendaraan LCGC.” Titik Kumpul Jakarta mengutip Dodiet Prasetio dalam forum redaksi Otomotif.
Dodier mengungkapkan, pihaknya sedang melakukan riset internal mengenai penerapan teknologi hybrid pada model LCGC.
Menurut dia, kemungkinan penggunaan teknologi hybrid sedang dikaji, baik berupa hybrid kuat maupun soft hybrid.
Lebih lanjut Dodier menegaskan, pengenalan LCGC hybrid bisa memberikan dampak besar. Dua manfaat utama yang dapat dicapai adalah pengurangan konsumsi bahan bakar dan percepatan transisi energi yang lebih efisien.
“Tentunya jika digabungkan, hal ini akan semakin berkontribusi pada penghematan bahan bakar sekaligus mendukung transisi energi,” jelasnya.
Dengan langkah tersebut, Kementerian Perindustrian berharap segmen LCGC hybrid tidak hanya meningkatkan efisiensi energi dan menurunkan emisi karbon, tetapi juga memperkuat daya saing industri otomotif Indonesia di pasar global.
