Titik Kumpul Tekno – Kementerian Pengembangan Digital, Komunikasi, dan Media Rusia baru-baru ini mengumumkan bahwa infrastruktur teknologi Windows 10 miliknya tidak terpengaruh oleh gangguan global.
Wabah ini, yang dipicu oleh pembaruan pada platform antivirus CrowdStrike, menyebabkan masalah serius bagi pengguna di seluruh dunia, termasuk bandara, bank, dan media penyiaran.
Kerusuhan tersebut menyebabkan kerusakan di berbagai negara seperti Australia, Selandia Baru, Jepang, India, Jerman, Spanyol dan Amerika Serikat (AS).
Tapi tidak dengan Rusia. Kementerian Pengembangan Digital, Komunikasi, dan Media Massa menyatakan tidak ada kerusakan pada bandara atau fasilitas penting lainnya.
Dengan gangguan seperti ini, pemerintah menekankan pentingnya kebebasan dalam hal perangkat lunak yang kompleks.
“Situasi Microsoft menunjukkan pentingnya penggantian perangkat lunak asing, terutama pada infrastruktur informasi penting,” kata seorang pejabat kementerian Rusia seperti dikutip di situs RT International pada Senin, 22 Juli 2024.
Setelah mendapat sanksi dari Barat atas Krimea, Rusia mulai mengurangi ketergantungannya pada teknologi dan barang impor pada tahun 2014.
Upaya ini telah diintensifkan sejak dimulainya konflik Ukraina pada Februari 2022 dengan tujuan memperkuat kemandirian teknologi negara tersebut.
Pemadaman global Windows 10 berdampak besar sehingga lebih dari 1.000 penerbangan dibatalkan di seluruh dunia, menurut perusahaan analisis penerbangan Sirius.
Di AS, Federal Aviation Administration (FAA) telah menghentikan semua penerbangan dari beberapa maskapai besar, termasuk Delta, United, dan American Airlines.
Maskapai lain seperti Ryanair dan Turkish Airlines juga mengalami masalah pada sistem tiket, check-in, dan reservasi.
CEO CrowdStrike George Kurtz mengatakan masalah ini telah diidentifikasi, diisolasi, dan diperbaiki.
Sementara itu, Microsoft 365, yang mencakup produk populer seperti Word, Excel, dan PowerPoint, mengatakan pihaknya terus mengambil tindakan mitigasi untuk mengatasi pelanggaran tersebut.
Gangguan besar ini menunjukkan betapa rentannya ketergantungan terhadap teknologi asing. Rusia yang berupaya keras mengurangi ketergantungannya terhadap teknologi impor melihat hal ini sebagai bukti lebih lanjut bahwa kemandirian teknologi adalah langkah yang tepat.
Ketika semakin banyak negara yang merasakan dampak dari gangguan ini, mungkin ada dorongan global untuk mengembangkan teknologi dalam negeri yang lebih mandiri.