Hore, Jakarta – Mantan Presiden Israel Reuven Rivlin baru-baru ini melontarkan pernyataan mengejutkan yang mengungkapkan pandangan mendiang Ratu Elizabeth II terhadap Israel.
Dalam sebuah acara gala di London, Rivlin mengungkapkan bahwa Ratu Elizabeth II pernah percaya bahwa semua warga Israel adalah teroris.
Rivlin mengungkapkan, pandangan pribadi Ratu terhadap Israel menyebabkan ketegangan antara dirinya dan Ratu Elizabeth II.
Menurut Rivlin, Ratu Elizabeth II menolak menyambut pejabat Israel di Istana Buckingham kecuali untuk acara internasional.
“Dia menolak mengizinkan pejabat Israel memasuki Istana Buckingham kecuali untuk acara internasional,” katanya, menurut British Jewish News.
Selain itu, meskipun Ratu Elizabeth II telah melakukan kunjungan kenegaraan ke banyak negara selama 70 tahun pemerintahannya, ia belum pernah mengunjungi Israel.
Banyak orang bertanya-tanya mengapa Ratu Elizabeth II tidak pernah mengunjungi Israel.
Beberapa pihak meyakini hal ini ada hubungannya dengan sejarah hubungan Inggris dengan kelompok Zionis Palestina.
Peristiwa yang sering dikaitkan dengan ketegangan tersebut adalah serangan teroris tahun 1946 di Hotel King David yang menewaskan 91 orang, termasuk beberapa perwira militer Inggris.
Serangan tersebut dilakukan oleh kelompok Zionis yang berupaya mengusir Inggris dari Palestina.
Insiden tersebut meninggalkan bekas pada hubungan Inggris dengan kelompok Zionis dan mempengaruhi pandangan Ratu Elizabeth II terhadap Israel.
Meskipun Ratu Elizabeth II menghindari mengunjungi Israel, cucunya Pangeran William adalah satu-satunya anggota keluarga kerajaan Inggris yang diketahui pernah mengunjungi Israel.
Pada tahun 2018, Pangeran William melakukan kunjungan resmi ke Israel untuk menghadiri perayaan 70 tahun kemerdekaan Israel.
Pernyataan Rivlin menuai beragam reaksi di media sosial. Beberapa orang mengagumi Ratu Elizabeth II atas kebijaksanaannya dalam memilih untuk tidak terlibat dalam perselisihan internasional yang rumit, termasuk Timur Tengah.
Almarhum Ratu Elizabeth II adalah seorang wanita cerdas yang berkeliling dunia selama masa pemerintahannya tetapi menolak mengunjungi Israel karena serangan teror Juli 1946 di Hotel King David yang menewaskan 91 orang dan melukai 45 lainnya. tulis satu orang.
