Titik Kumpul – Anggota Komite Eksekutif (Exco PSSI) Arya Sinulinga mengaku realitas sepakbola Indonesia mengejutkannya. Salah satunya adalah lemahnya persaingan generasi muda khususnya di daerah
Arya menceritakan kisahnya saat ditunjuk menjadi petugas penempatan ASPROV PSSI Sumut Ia kaget saat mengetahui dari hampir 400 pemain yang terdaftar, hanya satu yang lolos ke timnas Indo U-20.
Tak hanya itu, kenyataan pahit pun dialaminya ketika tidak ada satu pun pemain asal Sumut yang terpilih masuk timnas Indonesia U-16.
“Melihat kenyataan itu, saya merasa mual, itu yang harus diputuskan. Kalau ada yang perlu diputuskan, tugas PSSI menyelenggarakan turnamen dengan wasit, pelatih,” kata Arya Sinulinga.
“Sumber pemainnya nasional, bukan daerah. Meydan itu perusahaan yang memproduksi pemain timnas. Saya sudah beberapa kali sampaikan kepada Indra Saffrey dan pencari bakat bahwa mereka sedang mencari pemain U-20,” ujarnya.
Lebih lanjut, Arya menjelaskan, hasil Bluesukan akan tercapai jika para pemain muda Sumut hanya mengandalkan kompetisi Liga dan Piala Soretin.
“Saya pertama kali ke Asprove di Sumut. Di sini saya hanya mengandalkan kompetisi liga dan program liga Soretin,” jelas Arya.
“Provinsi lainnya adalah Jawa Barat dan Jawa Timur Artinya, tidak ada kompetisi lain di lebih dari 30 negara bagian, sehingga tak heran jika banyak klub Liga 1 di Jawa Timur dan Jawa Barat. Karena semua orang bekerja sama, katanya.