PAPUA – Saat melakukan kunjungan kerja ke Papua Tengah, Kepala BKKBN RI Dr Hasto menghadiri kegiatan kelompok di Kampung KB Viraska, Kabupaten Nabire, pada Kamis 4 April 2024, dan mengajak berbagai sektor untuk mempercepat intervensi percepatan stunting. Pengurangan di distrik.
Dalam kesempatan tersebut, dr Hasto menyambut baik komitmen Pemerintah Provinsi Papua dalam meningkatkan kualitas pelayanan KB dan persalinan, dengan harapan kerja sama antar sektor dapat terus terjalin.
Dr Hasto menegaskan perlunya peningkatan kualitas kerja di Papua Tengah. Hal ini termasuk mengurangi prevalensi stunting yang merupakan bagian dari kemiskinan ekstrem.
“Agar anak tidak menjadi cacat, tanpa perawatan yang maksimal, ASI hanya diberikan kepada mereka selama enam bulan.” Pemberian ASI pada bayi baru lahir harus dilakukan secara rutin,” ujar dr Hasto kepada peserta Sosialisasi Intensifikasi dan Kesatuan Keluarga serta Pelayanan Kesehatan Reproduksi di Daerah Khusus.
Dalam sambutannya memperkenalkan Bambela. Gubernur Papua Tengah, Inspektur Provinsi Papua Tengah dr. Samuel Rihi, M.Si, mengatakan dalam melaksanakan program penanggulangan kependudukan dan keluarga berencana, tantangan yang dihadapi daerahnya adalah belum terpenuhinya kebutuhan keluarga berencana sebesar 48,8 persen.
“Ini adalah masalah sistemik yang perlu diselesaikan.” Situasi ini terkait dengan tingginya angka kelahiran ibu di banyak daerah seperti Bupati Deiyai (3,34 persen) dan Dogiyai (3,28 persen),” kata Samuel Rihi. .
Samuel mengatakan berbagai upaya akan terus dilakukan untuk menyikapi situasi tersebut. Salah satunya adalah dengan meningkatkan akses terhadap layanan keluarga berencana, sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengakses layanan tersebut.
Upaya lainnya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia tenaga kesehatan di Papua Tengah, serta terus melakukan promosi kesehatan.
Sementara itu, Wakil Gubernur Nabira, Ismail Djamaluddin menyampaikan apresiasi atas kunjungan Dr Hasto dan delegasinya ke Kabupaten Nabira.
“Kehadiran Anda dan tim merupakan wujud nyata komitmen pemerintah pusat terhadap upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat kita.” “Apalagi kita dihadapkan pada tantangan kurangnya lapangan pekerjaan bagi seluruh sekolah kita,” kata Ismail Jamaludin.
Selain kegiatan sosialisasi, dr Hasto juga mengikuti kegiatan sosialisasi kepada 50 keluarga berisiko infertilitas dan layanan KB kepada 83 orang penerima implan dan satu orang penerima IUD.
Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan pengumuman Kampung KB Viraska, peresmian Satyagatra (Pusat Keluarga Sejahtera) Viraska dan kunjungan pameran hasil usaha kelompok UPPKA.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua beserta jajarannya, Kepala OPD KB Kabupaten Nabire beserta jajarannya, Kepala Desa Viraska beserta jajarannya, serta aparat keamanan desa.