Gorontalo, Titik Kumpul – Video seks MAN 1 antara guru Kabupaten Gorontalo DH (57) dan siswinya PB (16) diperjuangkan karena tindakan mereka yang tragis.
Kapolres Gorontalo AKBP Dedi Harman mengatakan, aktivitas guru dan siswa itu direkam tanpa sepengetahuannya oleh teman korban.
“Aktivitasnya direkam oleh rekan korban tanpa sepengetahuan tersangka dan korban,” kata Dedi saat jumpa pers, Rabu, 25 September 2024.
Lanjut Deddy, aktivitas seksual antara guru dan muridnya terjadi di rumah rekan korban, meski guru teman korban telah ditangkap untuk mengetahui istri tersangka kejahatan tersebut.
“Alasan perekaman video tersebut adalah untuk mengidentifikasi istri guru tersebut,” kata Dadi.
Mirisnya, guru ini menjalin hubungan dengan muridnya sejak Januari 2022 meski berjenis kelamin perempuan.
Awal tahun 2022, rekor berinisial PB (16) diyakini DH, lalu berlanjut hingga pasangannya (hubungan wanita) diketahui, kata Deddy seperti dikutip TV.
Menurut Dedi, tidak hanya guru dan siswa yang berbuat nakal, mereka melakukannya berulang kali.
Kepala MAN 1 Kabupaten Gorontalo berinisial RB menjelaskan cara guru berinteraksi dengan siswinya. RB menjelaskan, siswi berinisial PB (16) itu berprestasi di bidang pendidikan dan mengetuai OSIS. .
Bagaimana guru yang kasar itu mendekati siswinya dari bidang IPA, dimana DH (57) adalah bos PB (16).
“Biasanya anak ini adalah siswa yang bisa melakukan karya ilmiah dan guru ini adalah gurunya.
Ketua AKBP Gorontalo Dedi Harman karena yakin korban sering ditolong dalam aktivitasnya, menjalin hubungan asmara, hingga menjalin hubungan kekerasan.
“Cara kejadiannya adalah hubungan romantis, karena yang terlibat (korban) percaya bahwa tersangka yang memberi makan, sering membantu pekerjaan rumah, banyak memberikan perhatian, pada akhirnya korban merasa puas dan pada akhirnya itulah yang terjadi. sama,” kata AKBP Ayah Herman.
Dadi menambahkan, korban yang masih di bawah umur berada dalam perlindungan dan keluarga serta teman-temannya telah memberikan dukungan yang diperlukan.
“Korban mengalami kesakitan, ketakutan, dan rasa malu akibat dianiaya habis-habisan oleh pelaku,” kata Dadi.