Titik Kumpul – Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dikabarkan akan segera membangun pangkalan militer terbarunya di wilayah Sorreisa, Norwegia. Pangkalan baru ini dibangun pada titik pengukuran dua pangkalan militer Rusia.
Blok militer yang dipimpin Amerika Serikat (AS) disebut sedang mempersiapkan unit serangan amfibi.
Menurut laporan yang dilansir Titik Kumpul Military dari Russia Today, Korps Marinir Belanda dan Inggris akan menjadi yang pertama ditempatkan dan dilatih di pangkalan baru tersebut.
Dalam keterangannya, Kementerian Pertahanan Norwegia dengan tegas menyatakan bahwa pembangunan pangkalan baru NATO dibangun sebagai respons terhadap meningkatnya ketegangan dengan Rusia.
“Norwegia berencana membangun pusat peperangan amfibi dan Arktik NATO yang baru di mana marinir AS, Inggris, dan Belanda akan berlatih di tengah meningkatnya ketegangan dengan Rusia,” kata Kementerian Pertahanan Norwegia dalam sebuah pernyataan.
Pangkalan tempur NATO baru direncanakan akan dibangun di kotamadya Sorreisa, wilayah utara Lofoten, Norwegia. Titik ini berjarak ratusan kilometer dari dua pangkalan militer Rusia di Oblast Murmansk (Provinsi).
Militer Rusia memiliki dua pangkalan perang di wilayah tersebut. Yang pertama adalah Pangkalan Zapadnaya Litsa yang berada di bawah kendali Armada Utara (VMF) Angkatan Laut Rusia.
Lalu ada juga Pangkalan Udara Severomorsk-3 yang juga berada di bawah kendali Armada Utara Angkatan Laut Rusia.
Fasilitas militer NATO ini rencananya akan beroperasi penuh pada tahun 2026. Pangkalan Sorreisa diklaim mampu menampung ratusan pasukan amfibi atau marinir.
“Kita harus berlatih untuk melindungi Norwegia, negara-negara Nordik dan NATO dalam krisis dan perang,” kata Menteri Pertahanan Bjorn Arild Gram.
“Kami ingin meningkatkan kehadiran sekutu di Norwegia. Lebih banyak pelatihan dan praktik yang baik untuk keamanan di Norwegia. Kami membutuhkan sekutu agar terbiasa dengan iklim dan cuaca di Norwegia,” ujarnya.
Informasi terkini mengenai pembangunan pangkalan NATO muncul setelah pemerintah Norwegia mengeluarkan anggaran pertahanan sebesar US$ 54 miliar (Rp 859,3 triliun) untuk periode 2024 hingga 2026.