Surabaya, Titik Kumpul – Andi Suriansh, warga Desa Dupak Rukun, Kecamatan Krembangan, Surabaya, Jawa Timur, berhasil menciptakan alat pengusir nyamuk tanpa asap bernama Fal. Alat ini dibuat Andy karena banyak warga di wilayahnya yang menderita penyakit demam berdarah (DBD) akibat meningkatnya populasi nyamuk.
Sebelum membuat alat ini, Andy terlebih dahulu mempelajari ciri-ciri nyamuk. Lulusan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya jurusan teknik komputer ini memfokuskan pengamatannya pada suara nyamuk jantan yang dapat menarik perhatian nyamuk betina. Pasalnya, nyamuk betina menjadi penyebab utama meningkatnya populasi nyamuk secara tiba-tiba.
Ciri-ciri nyamuk jantan telah saya pelajari melalui berbagai literatur, kata Andi dalam keterangan tertulis yang dikutip di Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2024.
Setelah menemukan suara khas nyamuk jantan yang mampu menarik perhatian nyamuk betina, Andy memadukan dua teknologi bernama ultraviolet (UV) dan audiosonik untuk menciptakan perangkat ini.
“Foley terdiri dari serangkaian sumber listrik, generator frekuensi audio, serangkaian alat penyengat dan lampu UV dengan rumah kawat berlapis ganda,” jelas Andy.
Kami berharap seri ini berhasil menjebak nyamuk dengan sebaik-baiknya sehingga mengurangi populasi nyamuk. Generator frekuensi audio menarik nyamuk ke sumber gelombang, sedangkan lampu UV memancarkan sinar yang disukai serangga, termasuk nyamuk.
Berkat inovasinya, Andy mendapatkan SATU Indonesia Award pada tahun 2013 bersama empat orang lainnya, antara lain Hardinisa Sayamitri dari Talang Anau, Rizki Dwi Rahmavan dari Somagada, Joko Sulistjo dari Wonogiri, dan Marwan Hakim dari Lombok Timur.