Keresahan di Balik Lahirnya Gerakan Sosial Pendamping Korban Kekerasan Seksual

VIVA – Kekerasan merupakan masalah serius di Indonesia yang berdampak pada masyarakat dan masyarakat. Pelecehan mencakup segala jenis perilaku yang melibatkan pemaksaan atau pelecehan tanpa persetujuan. 

Peristiwa ini dapat ditemukan dalam berbagai cara, seperti di rumah, tempat kerja, pendidikan, dan di tempat umum. Berikut beberapa contoh yang perlu diperhatikan mengenai sifat prostitusi di Indonesia:

Salah satu tantangan terbesar dalam mengatasi pelecehan adalah banyaknya kasus yang tidak dilaporkan. Hal ini dapat disebabkan oleh stigmatisasi, ketakutan, kurangnya dukungan sosial, atau karena pelaku mempunyai kekuasaan atau hubungan dekat dengan korban. Akibatnya, statistik resmi tidak mencerminkan tingkat permasalahan yang sebenarnya.

Indonesia mempunyai undang-undang yang melarang kekerasan dalam rumah tangga, seperti UU No. Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. 

Namun, penerapan undang-undang ini menimbulkan tantangan, termasuk kurangnya penegakan hukum yang konsisten dan hukuman yang efektif bagi pelanggar. Yayasan Justitia Avila Veda KAKG

Fakta inilah yang menjadi salah satu alasan Justitia Avila Veda memulai gerakan sosial yang membantu korban kekerasan seksual. Bahkan lembaga peradilan pun terlibat dalam perbuatan amoral. 

Karena kepeduliannya dan posisinya sebagai pengacara, ia memulai proyek KAKG (Kelompok Advokat untuk Keadilan Gender) untuk memudahkan orang lain mendapatkan bantuan hukum. 

Melalui kampanye media sosial, para pengacara sangat tertarik dengan pelaksanaan proyek sosial yang digagasnya. Proyek sosial ini memiliki proyek “Dukungan teknis untuk korban kejahatan dengan kekerasan”.

Justitia percaya bahwa penting untuk memastikan bahwa korban kekerasan mempunyai akses terhadap dukungan yang tepat. Hal ini mencakup layanan kesehatan fisik dan mental, bantuan hukum, serta dukungan sosial dan psikologis. 

Upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kekerasan seksual juga penting. Kesadaran masyarakat, pelatihan dan pendidikan dapat mengubah sikap dan perilaku yang mendukung kekerasan.

Menurutnya, kekerasan seksual merupakan permasalahan serius yang perlu mendapat perhatian dan upaya dari pemerintah, masyarakat sipil, dan masyarakat. 

Melibatkan masyarakat dalam memberikan bantuan kepada para korban, mendorong pelaporan kasus dan menyebarkan kesadaran mengenai masalah ini merupakan langkah penting dalam upaya memberantas kejahatan di Indonesia.

Atas gerakan motivasinya, Justitia Avila Veda berhasil meraih SATU Indonesia Awards bersama beberapa poin motivasi lainnya pada tahun 2022. 

Pada tahun 2022, SATU Indonesia Awards diberikan kepada 565 penerima (87 penerima di tingkat nasional dan 478 penerima di tingkat daerah). Selain itu, terdapat 170 Desa Berseri Astra dan 1.060 Desa Sejahtera Astra.

Baca artikel edukasi menarik di tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *