Kesalahan Ini Banyak Dilakukan Orang saat Lebaran, UAS: Ditusukkan Paku ke Kepala Kamu Lebih Baik

VIVA Lifestyle – Hari Raya Idul Fitri merupakan momen untuk tetap silaturahmi dan saling memaafkan. Dengan saling memaafkan di hari raya Idul Fitri, maka dosa-dosa orang yang bersangkutan akan terhapuskan. 

Maka tak heran jika saat Idul Fitri khususnya umat Islam akan berkeliling meminta maaf kepada keluarga, saudara, dan tetangga dengan cara berjabat tangan. Namun ternyata banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahwa mereka telah berbuat salah di hari raya Idul Fitri. Apa itu? Ayo, gulir untuk mengetahui lebih lanjut.

Khatib Ustaz Abdul Somad atau yang akrab disapa UAS mengungkap kesalahan yang banyak dilakukan orang saat Idul Fitri, yakni bersalaman dengan orang non mahram. 

“Setiap saya ceramah di surau Suluk, saya perhatikan, Ama-ama jamaah, setiap mau bersalaman, mereka ambil ujung selendangnya kalau mau berjabat tangan. Kenapa? Karena dia tidak mau bersalaman. mau. ngasih tangan mau kulitnya harus menyentuh kulit saya yang haqil (dan selendang) walaupun orangnya sudah tua,” kata UAS mengawali ceritanya di YouTube, Bertanya kepada Ustadz Abdul Somad, dikutip Kamis, 11 April 2024. 

UAS pun menjelaskan alasan orang-orang tersebut tidak mau berjabat tangan. 

“Mencabut paku api neraka di kepala daripada menyentuh tangan wanita non mahram,” kata UAS menjelaskan maksud hadits larangan menyentuh wanita non mahram. 

Senada dengan itu, Ustaz Khalid Basalamah juga melarang kontak dengan lawan jenis, meski lebih muda atau lebih tua dari kita. 

“Kalau lawan jenis dan sudah baligh, tidak boleh berjabat tangan. Karena Nabi SAW bersabda saya tidak pernah berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahram,” jelasnya.

“Rasulullah SAW bersabda: Jika salah seorang di antara kalian ditusuk dengan besi yang tajam, maka lebih mudah baginya dari pada menyentuh tangan wanita yang tidak halal baginya,” imbuhnya. 

Menurut Ustaz Khalid, banyak cara yang bisa dilakukan selain berjabat tangan, jika Anda bukan mahram.

“Kita tidak boleh berjabat tangan sebenarnya, cukup sapa saja Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarakatuh. Apa kabar dan sebagainya, boleh saja. Tapi hindari berjabat tangan (bukan mahram),” tutupnya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *