Kesempatan Langka: 28 Artefak Peninggalan Rasulullah SAW Hadir di Indonesia

VIVA – Indonesia mendapat kehormatan mempersembahkan sekitar 28 karya peninggalan Muhammad Saw. Pameran ini merupakan bagian dari Festival Al-Mulk yang diadakan di Aula Universitas Pattimura (Unpatti), Ambon, Indonesia.

Melansir Antara, 13 Mei 2024, pameran ini diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kota Ambon dan Pondok Pesantren Kuttab Zein Musthafa. Pameran akan berlangsung selama 12 hari (13-24 Mei 2024).

LDNU Kota Ambon Kuttab Zein Musthafa, Ustaz Muhammad Isak Almahmudi mengatakan, “Bukan kebetulan artefak-artefak ini bisa dipajang di Maluku. Saya yakin dipilih Rasulullah untuk kunjungan tersebut.”

Ustaz Muhammad Isak Almahmudi mengatakan, selain jenazah Rasulullah SAW, monumen para sahabat Rasulullah SAW juga dipamerkan dalam festival tersebut.

Peninggalan tersebut antara lain sorban Rasulullah, Rambut Rasulullah, Jenggot Rasulullah, Darah Rasulullah, Ekstrak Keringat Rasulullah, Busur Rasulullah, Replika Senjata Utsmaniyah, Pedang Khalid bin Walid dan lain-lain.

Ia mengatakan tujuan utama pameran ini adalah mengembalikan kecintaan masyarakat terhadap idola sejati, idola yang patut dicintai dan diikuti.

“Karena saat ini banyak masyarakat yang mengidolakan artis atau public figure ternama lainnya. Kami datang dengan membawa warisan Nabi Muhammad SAW agar kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW kembali meningkat.”

Ia berharap umat manusia di Maluku mendapat berkah dari pameran artefak tersebut. “Pameran ini tidak hanya untuk umat Islam. Siapa pun yang ingin melihat Yesus diperbolehkan dan saya berharap mendapat keberkahan dari Rasulullah,” kata Ishaq.

Sementara itu, Pj Gubernur Maluku memuji dan mengucapkan selamat atas terselenggaranya pameran monumen Sadli le Muhammad a.s.

“Kami mengucapkan terima kasih. Saya bersyukur kepada Tuhan dan guru yang membawa karya Rasul ini ke Ambon dan tinggal di rumah saya untuk sementara waktu.”

Ia pun mengimbau masyarakat mensukseskan festival ini dengan tetap menjaga persatuan di Maluku. Insya Allah festival ini bisa sukses dan dikenal seluruh masyarakat karena sekaligus belajar mengenang perjuangan Rasulullah.” (semut)

Baca tren menarik lainnya di tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *