Ketahui 5 Bagian Tubuh Anak yang Tidak Boleh Disentuh Orang Lain Kecuali Orang Tua

VIVA – Pelecehan anak dan pelecehan seksual tidak hanya menghancurkan masa depan anak, tetapi juga menimbulkan luka yang mendalam dan abadi. 

Pelecehan anak dan pelecehan seksual mempunyai dampak fisik, emosional dan psikologis pada korbannya.

Untuk mencegah bahaya ini, orang tua harus mendidik anak mereka tentang kekerasan dan pelecehan. Ini merupakan langkah penting dalam mencegah penyalahgunaan dan melindungi mereka dari aktivitas yang tidak diinginkan. Upaya apa yang dilakukan untuk mencegah kekerasan terhadap anak dan kekerasan seksual?

Tentu saja, orang tua harus memberikan pendidikan preventif kepada anak mereka sesegera mungkin. Itu adalah Prof. Dr. Dr. Meita Damayanti, Sp.A(K), anggota Kelompok Perlindungan Anak PP IDAI M.Kes, menekankan pentingnya orang tua mendidik anak tentang bagian tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain.

“Beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua saat ini adalah mengingatkan anak dan mengingatkan mereka bahwa ada bagian tubuh yang tidak boleh disentuh siapa pun kecuali orang tua,” kata Meita Damayanti saat acara media workshop “Pendidikan dan Perlindungan Anak”. Kekerasan dan Pelecehan Seksual’ Kamis 20 Juni 2024.

Lima bagian tubuh yang tidak boleh sembarangan disentuh orang lain adalah leher, mulut, dada, kemaluan, dan toilet. 

Meita menjelaskan, kelima bagian tubuh tersebut merupakan konsep yang dapat ditanamkan orang tua kepada anak dan menjaga diri dari hal-hal yang tidak perlu.

“Ada lima (tulang tubuh) yang bisa diceritakan orang tua kepada anaknya. Masuk saja ke lima bagian tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain, jelas Meita.

Hanya orang tua saja yang boleh menyentuh tubuh anak, misalnya saat mandi dan bersih-bersih setelah menggunakan toilet. Dr juga berkata. Anak berhak menolak kontak dengan orang yang dikenalnya, termasuk orang yang membuat dirinya merasa tidak nyaman.

“Katakan ‘tidak’ pada orang lain yang ingin menyentuh pakaian Anda, suruh anak membuka pakaian tanpa peduli. Jika terjadi sesuatu yang buruk, segera lari dan teriak. “Inilah yang bisa diajarkan dan dibina kepada anak-anak,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *