JAKARTA – Mi instan menjadi salah satu makanan cepat saji yang populer di seluruh dunia, termasuk di kalangan umat Islam saat bulan Ramadhan. Namun mengonsumsi mie instan saat sahur memiliki beberapa bahaya yang perlu diperhatikan. Berikut beberapa dampak negatif yang dapat terjadi jika sering mengonsumsi mie instan saat sahur: 1. Nilai gizinya rendah.
Mie instan seringkali rendah nutrisi yang penting bagi tubuh. Meskipun mie instan kaya akan karbohidrat, sebagian besar versinya tidak memiliki cukup serat, vitamin, dan mineral. Makanan miskin nutrisi seperti ini dapat menyebabkan kekurangan nutrisi dan menurunkan energi dalam jangka panjang. Kandungan garam dan MSG yang tinggi
Mie instan biasanya mengandung garam dalam jumlah tinggi dan bahan lain seperti monosodium glutamat (MSG) untuk meningkatkan cita rasa. Asupan garam yang berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan masalah kesehatan lainnya. MSG juga dikaitkan dengan sejumlah efek samping seperti sakit kepala, mual, dan gangguan tidur. Kaya kalori dan lemak jenuh
Kebanyakan mie instan memiliki kandungan kalori dan lemak jenuh yang tinggi, apalagi jika ditambahkan bumbu, terutama yang berbahan dasar minyak dan lemak. Mengonsumsi kalori dan lemak berlebih dapat menyebabkan penambahan berat badan, peningkatan kadar kolesterol, dan peningkatan risiko obesitas. Potensi gangguan pencernaan
Mie instan mengandung bahan tambahan seperti pengawet, pewarna dan penambah rasa yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada sebagian orang. Beberapa orang mungkin mengalami sakit perut, mulas atau masalah pencernaan lainnya setelah rutin mengonsumsi mie instan. Kecanduan makanan cepat saji
Mengonsumsi mie instan secara rutin selama bulan Ramadhan dapat menimbulkan kecanduan terhadap makanan cepat saji. Kecanduan ini dapat menyebabkan kebiasaan makan yang tidak sehat dan mengurangi konsumsi makanan sehat seperti buah-buahan, sayuran dan protein nabati atau hewani.