VIVA – Penting sekali bagi orang yang berpuasa untuk mengetahui waktu sahur yang terbaik agar memiliki tenaga yang cukup untuk melakukan aktivitas sehari-hari saat berpuasa.
Saat berpuasa, sahur adalah bagian terpenting. Namun, setiap orang terkadang memilih makan sahur sebelum tidur, tengah malam, atau sebelum Imsak. Perbedaan tersebut membuat orang terkadang bingung menentukan waktu sahur yang tepat dan terbaik.
Saat berpuasa, sahur sangatlah penting agar Anda tidak merasa letih atau penat. Ini karena orang makan tiga kali sehari. Oleh karena itu, jika mereka tidak melakukan hal tersebut maka kekuatan fisiknya akan menurun.
Bagi yang ingin berpuasa, sunahnya adalah makan sahur. Puasa berarti menghindari rasa haus dan lapar dari waktu Yamsk hingga waktu Maghrib. Akan sulit jika Anda makan sahur terlebih dahulu, apalagi untuk kesehatan Anda.
Dalam salah satu hadits yang membicarakan hal ini, Nabi Muhammad SAW menyuruh umatnya untuk menyelesaikan sahur. Hadits ini ada dalam riwayat Ahmad yang menganjurkan untuk menjadikan waktu berbuka dan mengakhiri sahur.
Tujuan dihentikannya waktu sahur adalah, menurut Abu Bakar al-Khalabadzi, sahur dilakukan pada sepertiga malam terakhir.
Karena kebiasaan Nabi Muhammad SAW yang bangun tengah malam untuk salat magrib, mungkin beliau sudah salat terlebih dahulu sebelum memulai sahur.
Selain itu, Hudzaifa mengatakan bahwa ia makan sahur bersama Nabi Muhammad SAW sebelum fajar, menurut sebuah Hadits dari riwayat Ibnu Majah.
Zaid bin Tsabit mengaku sahur bersama Nabi Muhammad SAW dan salat bersamanya, memperkuat kesaksian Hudzifa.
Jawab Zayd saat ditanya perbedaan waktu antara selesai makan dan shalat berjamaah.
Berdasarkan hadis tersebut dapat disimpulkan bahwa waktu sahur yang paling baik saat berpuasa adalah pada tiga jam terakhir malam, sebelum salat subuh. Jelas ini bertepatan dengan waktu sahur yang terbaik dari segi kesehatan.
