Ketika Ragnar Oratmangoen Sholat Sebelum Sumpah WNI: Demi Indonesia

VIVA – Ragnar Oratmangoen telah resmi menjadi warga negara Indonesia, mengucapkan sumpah setia sebagai warga negara Republik Indonesia pada Senin, 18 Januari 2024. 

Oratmangoen lahir pada tanggal 21 Januari 1998 di Oos, Belanda. Kedua orang tuanya merupakan keturunan Indonesia dari kakeknya.

Usai menjadi WNI, Ragnar Oratmangoen memposting video dirinya sedang berdoa, kemudian mengenakan rompi dan bersumpah menjadi warga negara Indonesia (WNI).

Video tersebut ia unggah ke Instagram pribadi Ragnar pada Selasa malam, 19 Maret 2024. Ragnar Oratmangoen menulis dalam caption Instagramnya: “Demi kebaikan Indonesia.”

Ragnar mengatakan dia masuk Islam pada usia 15 tahun. Awalnya ia beberapa kali diajak oleh teman-temannya untuk mengunjungi masjid tempatnya salat.

Dari kunjungan tersebut, Ragnar berdiskusi tentang dewa dan agama. Sejak saat itu, Oratmangoen kecil menemukan hiburan dalam hidupnya.

“Tidak, saya tidak dilahirkan sebagai seorang Muslim. Saya dibesarkan sebagai seorang Kristen, namun seiring bertambahnya usia, saya menemukan jalan menuju Islam. Sepertinya (saya masuk Islam) di usia 15 tahun. “Jadi saya juga sudah menjalani Ramadhan selama 10-11 tahun,” kata Ragnar.

Baginya, Islam membantunya menjalani hidupnya. Seperti budaya Eropa pada umumnya, agama di Belanda merupakan urusan pribadi. Artinya, keluarga Ragnar tidak melarangnya masuk Islam.

“Temanku sering mengajakku ke masjid. Mereka mengajari saya tentang Tuhan dan bagaimana agama ini dapat membantu dalam kehidupan. “Itu menggerakkan saya dan akhirnya saya memutuskan untuk menjadi seorang Muslim,” katanya.

Meski sudah cukup lama beragama Islam, Ragnar baru saja berkunjung ke Indonesia. Dan baru kali ini merasakan suasana Ramadhan di Jakarta.

Ia terkejut dengan budaya vegetarian di Indonesia. Orang-orang menghormati satu sama lain dan banyak kegiatan keagamaan dilakukan selama Ramadhan.

“Saya mendengarnya (adzan) pertama kali di stadion. Saya mendengar azan saat latihan dan menganggapnya indah. “Saya senang bisa mendengar azan dan merasakan suasana ini,” ujarnya.

   

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *