Tangerang – Presiden NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari menerima penghargaan DAN dari Kukkiwon (Organisasi Pusat Taekwondo Dunia). DAN VI diberikan oleh presiden Kukkiwon, Jeon Kab Kil di Dewa United Arena, Tangerang pada Selasa 27 Februari 2024.
Dalam acara ini, tak hanya Okto saja yang menerima dan mengapresiasi. Beberapa orang lain dari Indonesia juga mendapatkannya. Namun untuk DAN VI diberikan oleh Okto dan Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI), Richard Tampubolon.
DAN VI dalam Taekwondo disebut sebagai Kudanja atau Grandmaster. Ban berwarna hitam memiliki tingkatan tinggi dalam seni bela diri yang berasal dari Korea ini.
Pemberian dan kehormatan itu membuat Okto senang. Pasalnya taekwondo merupakan olahraga bela diri yang pertama kali diikutinya saat masih kecil.
“Ini berarti sesuatu yang luar biasa bagi saya, karena sejak kecil sabuk putih pertama saya adalah taekwondo. Olahraga bela diri pertama saya adalah taekwondo.
Octo berterima kasih kepada Jeon Kab Kil yang menerima penghargaan DAN, dan juga Richard Tampubolon yang memfasilitasinya.
“Ini penghargaan yang luar biasa. Saya ucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PBTI yang memfasilitasi acara ini dan tentunya para Grand Master,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, Kukkiwon dan PBTI menandatangani perjanjian kerja sama untuk meningkatkan prestasi Taekwondo di Indonesia. Okto berharap kerjasama ini dapat mendorong Taekwondo untuk terus bergerak ke arah yang positif.
“Saya mengapresiasi Ketua Umum PBTI yang membawa Grand Master ke Indonesia. Karena memberikan semangat baru dan mudah-mudahan bisa mendorong prestasi Indonesia,” kata Okto.
“Karena taekwondo mempunyai masa depan yang sangat besar. Taekwondo merupakan salah satu dari 28 cabang olahraga wajib yang dipertandingkan di olimpiade. Kerja sama yang baik akan meningkatkan prestasi kita, tidak hanya atletnya saja, tapi juga pelatih dan wasitnya. Atlet yang baik harus didukung. oleh para pelatih