SOLO, Titik Kumpul – Ketua Umum Organisasi Anti Doping Indonesia (IADO), Gatot S Dewa Broto memuji penampilan atlet Perpanas seri 2024 di Solo.
Gatot mengatakan, atlet Peppers merupakan atlet penyandang disabilitas yang bermartabat dan disiplin. Hal ini membuat angka ideal doping lebih rendah dibandingkan PON.
“Atlet difabel punya keahlian dan sangat terorganisir. Selamat kepada para NPC dan atlet di Peparnas,” kata Gatot dalam jumpa pers di Media Center Peparnas di Royal Surakarta Heritage, Jumat, 11 Oktober 2024.
“Dalam 3 Peparnas Nasional terakhir hanya sedikit yang terkena doping. Di Jabar 2016 hanya 2 orang, di PON lalu ada 12. Jadi, di Peparnas Papua 2021 hanya 1, bahkan di PON 12,6 orang positif doping,” lanjutnya.
Gatot mengaku belum mengetahui hasil tes doping atlet di Peparnas saat ini. Pasalnya, hasil tes terhadap 92 sampel urin baru saja diserahkan di Bangkok, Thailand.
“Saat ini kita belum tahu bagus atau tidak. Di dalam, kita lihat Desember hasilnya. Setelah itu ada uji coba,” tegasnya.
“Di Peparnas, para atlet, apapun NPC-nya, akan memberi contoh pada level terbaiknya. Risiko doping kecil, kita berharap tahun ini tidak ada doping,” lanjutnya.
Pendidikan doping dari IADO
Sebelumnya, Bidang Pendidikan Anti Doping IADO Devi Sagita Ratri mengarahkan seluruh atlet Peparnas 2024 untuk tetap bebas doping.
Pesannya agar para atlet tetap makan 4 makanan sehat 5 dan jauhi doping, kata Devi ditemui Titik Kumpul di kolam renang Intan Pari, Karanganyar, Kamis, 10 Oktober 2024.
“Kami juga mengajarkan kepada para atlet untuk berhati-hati dalam meminum obat. Obatnya mengandung zat doping. Atlet dilarang keras meminum obat doping. di iado. Id, hotline,” lanjutnya.
Pada cabang olahraga Pepparnas 2024, atlet akan diambil sampelnya secara acak untuk dilakukan tes doping. Pengambilan sampel dilakukan di tempat, ada pula yang di hotel, dekat dengan area kompetisi
“Pemain harus siap mengambil sampel kapanpun dan dimanapun, secara legal,” ujarnya.